Friday, October 26, 2012

Tips Menghilangkan Suara Burung Setan Pada Murai Batu

Tips Menghilangkan Suara Burung Setan Pada Murai Batu


Tips Menghilangkan Suara Burung Setan Pada Murai Batu, Seorang pecinta burung tentunya tidak mengharapkan adanya suara burung setan pada burung kesayangannya. Terutama jika burung yang dipelihara adalah burung murai batu atau burung jempolan yang lain.


Suara burung setan sendiri adalah adanya suara lain pada suara burung, misalnya suara ayam, suara burung perkutut, suara kodok hingga suara yang sangat mengesalkan seperti “ttiitt … ttiitt … tttttiiiiitt …..”.
Untuk menghilangkan suara burung setan anda bisa melakukan langkah-langkah seperti ini, diantaranya :

1. Siapkan air dingin pada semprotan atau sprayer untuk memandikan burung. Air dingin bisa dari air es atau air yang sebelumnya disimpan di dalam lemari es.
2. Caranya adalah dengan menyemprotkan air dingin ini pada burung begitu burung murai batu anda mulai mengeluarkan suara yang tidak anda sukai atau suara setan secara berulang-ulang.
Biasanya burung ini akan terkejut dengan sekali semprotan sehingga berhenti melanjutkan suara burung setan.
3. Jika burung murai batu anda masih mengeluarkan suara burung setan lagi maka semprot ulang untuk membuatnya tidak merasa nyaman atau menjadi kaget.

Jika dilakukan dengan rutin perawatan ini bisa membuahkan hasil pada sekitar 4 hari. Namun jika dilakukan dengan tidak teratur maka hasilnya bisa terlihat dalam waktu yang lebih lama, yaitu sekitar 1 minggu lebih.

Dasar pemikiran dari terapi ini adalah kita “menghukum” burung atas perilaku tertentu mereka, dengan “hukuman semprot air dingin” yang mengejutkan dan membuat burung tidak nyaman, si burung akan belajar bahwa “jika aku melakukan ini, akibatnya begini”.

Nah, kalau Anda rajin mengawal “proses belajar” ini, maka murai batu anda akan cepat belajar dan karenanya dia akan dengan terpaksa melupakan suara setannya dan tidak akan pernah menyuarakannya lagi.
Anda juga bisa melakukan perawatan ini pada jenis burung berkicau yang lain seperti kacer, burung anis, cucak ijo dan sebagainya jika burung-burung tersebut memiliki masalah yang sama.