Thursday, October 28, 2010

Ternak burung kenari untuk pemula

 Dalam beternak kenari ada beberapa factor yang harus diperhatikan yaitu usia kenari, jenis kelamin, sarana penunjang ternak dan ilmu tentang ternak.

Usia Kenari
Usia menjadi factor penentu berhasil atau tidaknya dalam beternak kenari, usia yang terbaik dalam beternak adalah jangan terlalu muda atau jangan terlalu tua. Kenari siap ternak minimal 6 bulan untuk kenari betina dan 8 bulan untuk kenari jantan, tetapi untuk kenari besar seperti Yorkshire dan turunannya sedikit lambat birahi minimal usia 1 tahun.


Jenis kelamin
 Anda sebagai peternak harus menguasai ciri-ciri kenari jantan atau betina, dalam menentukan jenis kelamin kenari cukup sulit bagi pemula tetapi bagi hobis senior sangat mudah menentukannya mereka cukup melihat dari postur tubuh kenari walaupun dalam kasus tertentu Kadang-kadang ada kenari yang sangat sulit ditentukan jenis kelaminnya.
Adapun cirinya yaitu :
  • Kenari jantan diusia muda ± umur 1.5 keatas sudah mulai belajar bunyi / ngriwik.
  • Ukuan tubuh / bodi jantan cenderung ramping (memanjang), leher agak panjang, jika betina bodi kelihatan agak bulat.
  • Anus jantan bila dilihat ( dengan cara ditiup agar bulu disekitar tidak menghalangi) menonjol tegak lurus /vertikal, jika betina sebaliknya / horisontal.
  • Jantan dewasa berbunyi nyaring dan nge roll.


Sarana Penunjang dalam beternak.
Kadang-kadang kita dalam beternak tidak terlalu memperhatikan hal-hal kecil seperti posisi kandang ternak, lingkungan kandang ternak dan saran penunjangnya. Jika hal-hal tersebut kurang diperhatikan akan mengakibatkan kekesalan di kemudian hari. Contohnya pada saat penempatan kandang ternak kita tidak memperhatikan feng shui (he..he.. maaf becanda) lingkungan di sekitar kandang ternak. Penempatan yang terbaik yaitu sangkar atau kandang ternak menempel ke dinding disamping kiri dan kanan sangkar ditutup. Sangkar ternak di tempatkan di daerah yang bebas dari gangguan serangga atau binatang lainnya seperti tikus, cicak dll.

Untuk menghindari dari serangan serangga seperti semut daerah sekeliling sangkar yang menempek ke tembok di kelilingi dengan kapur bagus (kapur ajaib). Jika kandang ternak besar menggunakan kaki maka kaki-kakinya diolesi oli. Sedangkan pengganggu utama selain semut yaitu tikus, tikus sebetulnya hanya mengambil makanan kenari hanya kalau melihat kenari lengah ya di hajar juga dan kejadian ini sering sekali dialami oleh hobis. Dengan penempatan sangkar di dinding diharapkan bisa meminimalkan serangan tikus hanya kadang-kadang tikus juga pintar mencari celah untuk itu anda harus hati-hati dalam penempatan kandang yang terbaik menggunakan kandang aluminium. 

Proses penjodohan
 Jika anda sudah mempunyai sepasang kenari dengan usia siap ternak proses selanjutkan yaitu proses penjodohan. Proses penjodohan yaitu kenari jantan dan betina di tempatkan pada sangkar yang berbeda, dan kedua sangkar tersebut ditempatkan saling berdekatan. Dalam hal ini banyak new comer (peternak pemula) yang tidak sabar menjalani proses penjodohan mereka langsung masukan jantan dan betina kedalam satu kandang.

Dengan adanya proses penjodohan anda akan mengetahui kesiapan kenari tersebut, jika belum jodoh langsung dimasukan ke dalam satu sangkar akibatnya kedua kenari tersebut bisa berantem. Apabila terjadi perkelahian diantara keduanya dan salah satu kenari ada yang kalah maka waktu penjodohan akan lama lagi, terutama jika yang kalah kenari jantan proses penjodohan semakin lama karena anda harus mengkondisikan si jantan agar berani mendekati betinanya. Ada beberapa tip untuk meningkatkan birahi yaitu :
Kenari di beri makanan yang bergizi tinggi seperti telor puyuh, multivitamin dll, Dijemur setiap pagi. Pada saat menjemur dan proses penjodohan sangkar jantan dan betina digandengkan terus menerus, kalau ada jantan lain sekali-kali dipanas-panasin dengan menggunakan jantan lain. Disangkar tempat betina disediakan sangkar berikut isinya. Jangan lupa berdo’a agar kenari yang diternak bisa cepat jodoh dan menghasilkan anak yang berkualitas.

Proses Ternak.
Proses selanjutnya yaitu menyatukan kedua kenari tersebut. Adapun cirri-ciri kenari siap ternak (sudah jodoh) yaitu :
pada saat jantan didekatkan dengan betina sijantan akan mengejar/menabrak sangkar dengan bunyi yang kenceng dan betinanya menggelepar-geleparkan sayapnya tanda minta kawin.
Pada saat sore hari atau menjelang tidur kenari betina dan jantan tidur berdekatan.
Sewaktu-waktu antara kenari betina dan jantan saling meloloh makanan.
Jika didalam sangkar betina di dikasih sarang beserta isinya, kenari betina akan menyusun atau merapihkan isi sarang, jika isi sarang sudah disusun biasanya betina siap ternak.

Dalam menyatukan kedua kenari tidak ada aturan waktu yang baku anda boleh kapan saja menyatukannya, hanya pengalaman saya waktu yang terbaik yaitu sore hari. Dengan menyatukan sore hari diharapkan pada malam hari keduanya sudah rukun sehingga pagi harinya sudah jodoh. Karena sudah mengalami masa penjodohan maka pada saat penyatuan tidak terlalu riskan berantem tetapi kita harus terus memantau karena takutnya terjadi berantem.

Setelah keduanya rukun coba perhatikan isi sarang kalau isi sarang kotor maka ganti isi sarang tersebut dan sebagian isi sarang simpan di dasar sangkar biasanya isi sarang didasar sangkar akan dipindah ke dalam sarang. Untuk memperhalus sarang kenari betina biasanya suka mencabuti bulu halus jantannya atau bulu halus dari kenari betina, biasanya jika di dalam sarang sudah ada bulu-bulu halus tandanya tidak lama lagi induk betina akan bertelor. Untuk mempercepat proses bertelor dan mengurangi mencabuti bulu halus  kedalam sangkar bisa dimasukkan kapas secukupnya.

Friday, August 20, 2010

Istilah Cut Ring dalam dunia perkutut

Dalam komunitas penggemar perkutut ada istilah Cut ring, artinya perkututyang memang sengaja tidak dipasangi cincin atau dilepas cincinnya. Perkutut Cutring tersebut bisa hasil silangan lokal maupun produk silangan import. mengapaharus di Cut Ring ? Ada beberapa alasan dari peternak terkenal mengapa harusmenjual burungnya harus dengan melepas cincin. Hal itu untuk menjaga kredibilitasdari peternak. Perlu diketahui bahwa peternak besar tiap bulan bisa menetaskanratusan piyik. Piyik-piyik tersebut tidak semuanya baik, pasti ada yang jelek(tersortir). Sebelum melepas piyik atau bakalan ke pembeli biasanya peternakmelakukan sortir. Dari ratusan ekor biasanya hanya 10 % yang tergolong bakalistimewa. Sortiran itu harus dilempar ke pasaran. Di situlah campur aduk, adabakaln yang termasuk kategori bagus, sedang, dan jeblok. agar tidak diketahuinama peternakannya, biasanya peternak yang sudah terkenal sebelum menjualburung sortiran terlebih dahulu melepas cincin dari kaki perkutut. Lagi pulapeternak merasa sayang kalau sortirannya dibuang percuma. Lebih baik dijual dipasaran, namun jelas tidak mungkin melempar sortiran lengkap dengan cincinkarena bisa menjadi bumerang bagi peternakan tersebut.

Praktek pelepasan perkutut sortiran dipasaran ini bukan cuma dilakukan olehpeternak lokal saja, melainkan juga peternak-peternak top di Bangkok. Kemanaperkutut-perkutut sortiran dilempar ? ternyata peternakan terkenal di Bangkokbanyak melempar sortirannya ke Indonesia. Hal itu dikarenakan pasar perkututpaling besar adalah Indonesia. Walaupun perkutut Cut Ring merupakan burungsortiran, bukan berarti bahwa semua burung yang di sortir jelek sebabkemungkinan untuk " meledak " di konkurs masih ada, apalagi kalausortiran tersebut dari peternakan terkenal. Seperti diketahui, penyortiranperkutut tersebut dilakukan oleh peternak setelah burung tersebut melewati masangurak (brodol dulu) yang pertama atau usia burung antara 4 - 5 bulan. Mengapademikian ? Sebelum ngurak burung sulit diramalkan suaranya. Bisa saja pada saatpiyik suaranya menandakan baik, tetapi setelah ngurak malah jeblok. Begitu jugasebaliknya. Tidak sedikit bakalan pada saat piyik suaranya kurang baik ternyatasetelah melewati masa ngurak justru lebih baik. Oleh karena itu, selepas masangurak baru bisa diketahui apakah suara perkutut baik atau tidak.

Burung yang tidak baik inilah yang kemudian di Cut Ring. namun, bukan berartiyang Cut ring pasti jelek. Tidak jarang para penggemar yang paham pada perkututjustru lebih suka membeli perkutut Cut Ring dari peternakan terkenal. Denganbekal pengetahuan dan keahlian merawat, penggemar tersebut bisa memilih bakalanyang nantinya bisa meledak di arena konkurs setelah dirawatnya.

Cut Ring sendiri bukan identik dengan burung berkualitas rendah karena banyakpula penggemar perkutut yang mempunyai burung juara justru dilepas ringnyauntuk merahasiakan indukkannya maupun asal usul peternakannya. hal inidilakukan dengan pertimbangan agar pemilik indukannya tidak tahu kalau hasiltangkarannya menjadi juara. Dengan demikian, pemilik burung juara tadi bisatetap membeli saudara sedarah dari perkutut juara tersebut secara terus menerusdengan harga yang relatip murah. Maksud lain melepas ring pada burung juaraadalah agar penggemar lain tidak berbondong-bondong menyerbu peternakan asalperkutut juara tadi untuk memesan saudara yang sedarah dari perkutut juarajadi, kalau sampai banyak penggemar yang mengetahui asal usul dari burung juaratadi, umumnya para penggemar perkutut dari berbagai daerah menyerbu kepeternakan asal burung juara sehingga terjadilah booking maupun inden yangberkepanjangan.

Bagi penangkar, jika hasil tangkarannya menjadi juara dan banyak pemesan yangdatang bisa dipastikan akan menaikkan harga burungnya menjadi puluhan kalilipat dari harga sebelumnya. Dengan dasar itulah bisa disimpulkan bahwa belumtentu perkutut yang di Cut Ring adalah perkutut kelas rendah. Apalagi kalauperkutut tersebut di jual di peternakan atau show room bergengsi dengan hargaratusan ribu sampai jutaan rupiah, bisa dipastikan perkutut tersebutberkualitas baik.

Saturday, July 3, 2010

Pemilihan burung yang bagus berdasarkan katuranggan

Selamaini dalam dunia perkutut ada istilah katuranggan yang merupakan penggabungandari dua istilah Jawa katur dan angga. Katur dalam bahasa Jawa berartipemberitahuan dan angga berarti tubuh. Jadi, katuranggan berarti pemberitahuanatau pengetahuan tentang bentuk tubuh. Dalam membeli perkutut para penggemarperkutut tidak bisa lepas dari katuranggan. Terlebih lagi kalau perkutut yangbakal dibeli tersebut harganya sampai jutaan rupiah, pasti calon pembeli sangatmemperhatikan katuranggan. Dari katuranggan bisa diramalkan suara dan titikklimaks suara perkutut. Oleh karena itu, biasanya calon pembeli minta izin padapenjual agar diperbolehkan memegang burung yang akan dibeli. Izin memegang inimaksudnya untuk mengetahui apakah katuranggan burung tersebut sempurna atau tidak.

Selama ini patokan yang dijadikan katuranggan ada beberapa hal, misalnya bentukkepala, paruh, badan, dan ekor. Patokan tersebut adalah sebagai berikut :

Perkutut yang bentuk kepalanya bulat lonjong seperti buah jambe diperkirakanmampu mengeluarkan suara yang bagus dan maksimal. Burung yang mempunyai bentukkepala demikian diperkirakan kemerduan suaranya dapat bertahan sampai tua. Olehkarena itu, kepala demikian termasuk kategori terbaik.

Perkutut yang bentuk kepalanya mbeton nongko (seperti biji nangka) diperkirakanmempunyai kemerduan suara yang cukup bagus dan bisa bertahan sampai tua. Namun,kemerduan suara tersebut jarang yang mencapai maksimal.
Perkutut yang bentuk kepalanya bulat seperti mata uang diperkirakan mempunyaikemerduan suara yang cukup bagus dan akan terus meningkat sampai burungtersebut berumur 24 tahun. Selebihnya suaranya akan menurun.

Perkutut yang bentuk paruhnya ngepel (seperti buah burahol), bentuk badanngontong (seperti kuncup bunga pisang), dan dipadu dengan ekor yang meruncing,bisa diperkirakan mempunyai suara tengah yang cukup jelas dan bersih. Burungdengan ciri-ciri seperti ini termasuk burung yang paling baik.

Perkutut yang bentuk paruhnya nggabah (seperti butiran padi), bentuk badanseperti buah nangka, dan ekornya agak panjang dengan bagian belakang agaktumpul diperkirakan bersuara tengah baik. Burung dengan ciri ini termasukkategori baik.

Burung yang bentuk paruhnya mapah gedhang (seperti pelepah pisang), bentukbadan mbluluk (seperti buah kelapa muda), dan ekornya pendek meruncing,diperkirakan suara tengahnya cukup baik. Burung dengan ciri seperti initermasuk kategori cukup baik.

Walaupun sudah ada petunjuk atau ramalan dari katuranggan, tetapi akan lebihbaik lagi kalau kita tetap memperhitungkan kesempurnaan dari bentuk fisiklainnya, misalnya badan sehat dan tidak ada yang cacat di antara bagiantubuhnya. Bentuk dada dipilih yang bidang. Dada yang bidang menunjukkan kalautubuh burung tersebut baik dan mempunyai kantung suara yang baik juga sehingga suarayang dikeluarkannya kebanyakan juga baik

Persyaratan anggota badan lain yang menjadikan burung tergolong kategori baikadalah leher yang panjang dengan bagian tenggorokan agak besar, mata cerahpandangan tajam, serta kaki ramping dengan sisik teratur dan mengkilat.

Wednesday, June 9, 2010

Pelaksanaan Konkurs Perkutut


Konkurs merupakan wujud pengukuran keindahan suara perkutut hasil peternakan, pemeliharaan, dan perawatan. Konkurs diselenggarakan oleh P3SI. Pelaksanaannya ada beberapa tingkat yang disesuaikan dengan lingkupnya. Penyelengaraan konkurs perkutut diatur oleh P3SI (Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia). Organisasi ini bersifat Non politik dan non komersial. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan antara lain menghimpun para pelestari perkutut dalam satu wadah organisasi yang teratur, menyebarluaskan kecintaan seni suara perkutut, mengembangkan ilmu pengetahuan perkutut (termasuk peternakan, pelestarian, dan penjurian), menanamkan rasa setia kawan san semangat gotong royong di antara penggemar perkutut, serta menyelenggarakan konkurs perkutut secara berkala dan teratur.

Kedudukan pengurus pusat P3SI di ibukota (Jakarta). Pengurus pusat membentuk koordinator wilayah (Korwil) pada setiap propinsi, kordinator daerah (Korda) pada setiap kotamadya dan kabupaten, serta Sub-korda di setiap kecamatan. Saat ini, anggota P3SI tersebar di 16 propinsi, 75 Dati II (kabupaten dan kotamadya).

Pelaksanaan konkurs perkutut meliputi tata cara penyelenggaraan, tata cara penjurian, dan sistem penilaian suara perkutut. Keseluruhannya dihimpun dalam satu ketetapan, yaitu Tata cara konkurs dan penjurian P3SI. Jenjang konkurs menurut pedoman P3SI dibedakan 4 tingkat, yaitu lokal, regional, besar dan nasional.

Konkurs lokal dilaksanakan oleh Sub-korda. Penyelenggaraanya dianjurkan sebanyak mungkin. Konkurs ini bersifat penggalakan karena diutamakan untuk memberi peluang kepada perkutut baru yang belum terlatih. Diharapkan setelah mengikuti konkurs lokal, nantinya dapat ikut serta dalam konkurs regional, besar, dan nasional. Bagi anggota atau penggemar perkutut baru dan penggemar berekonomi lemah, ajang ini merupakan kesempatan yang bagus untuk latihan bagi perkututnya. Dalam konkurs ini, jumlah kerekan yang dipasang bebas, tidak dibatasi, sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Konkurs regional adalah konkurs yang diselenggarakan untuk memperebutkan kejuaraan daerah, seperti piala Bupati, piala Walikota, maupun piala HUT Kota setempat. Konkurs ini diselenggarakan oleh Korda. Dalam pelaksanaan konkurs regional, arena lomba berupa lapangan terbuka, berbentuk blok persegi empat, (5 X 5 atau 5 X 6 m). Tinggi kerekan 7-7,5m. Jarak antar kerekan 4-5 m. Penilaian dipertanggung-jawabkan oleh 3 atau 4 juri penilai yang terdiri dari 2 koordinator juri, 2 atau 1 orang dewan juri. Juri tersebut dibantu oleh penancap bendera yang jumlahnya 4 orang atau sesuai kebutuhan. Perkutut yang dilombakan disebut berbunyi dan mulai diberi nilai bila telah berbunyi berturut-turut sedikitnya 5 kali.

Konkurs Besar adalah konkurs yang diselenggarakan untuk memperebutkan kejuaraan wilayah yang dikaitkan dengan peringatan hari-hari besar nasional, seperti HUT RI, Hari Pahlawan, Hari Kesaktian Pancasila. Konkurs ini dibedakan dua jenis, yaitu konkurs besar terjadwal dan konkurs besar atas permintaan Korwil P3SI. Dalam Penyelenggaraannya, lapangan dibagi dalam blok persegi empat berukuran 5 m X 5 m atau 6 m X 6 m. Tinggi kerekan 7 - 7,5 m dengan jarak antar kerekan 4 - 5 m. Jumlah kerekan disesuaikan dengan kebutuhan. Penilaian dipertanggung-jawabkan oleh 4 orang juri penilai, 2 koordinator juri, 1-2 orang dewan juri, dan 4 orang pembantu penancap bendera. Syarat burung mulai diberi nilai adalah setelah burung berbunyi berturut-turut sedikitnya 8 kali.

Konkurs Nasional dilaksanakan untuk memperebutkan kejuaraan tingkat nasional, seperti perebutan piala kejuaraan nasional P3SI (Kejurnas), piala hari ulang tahun P3SI dan piala Hari Lingkungan Hidup. Masing-masing konkurs tersebut dilakukan setahun sekali. Sebagai pelaksanaannya yaitu Korda-Korda yang jadwalnya digilir. Subkorda tidak dibenarkan sebagai pelaksana. Konkurs Nasional maksimal terdiri 144 kerekan. Bentuk tiap-tiap blok berupa persegi empat (5 X 5 atau 6 X 6 m). Tinggi kerekan 7 - 7,5 m. Jarak antar kerekan 4-5 m. Penilaian dipertanggung jawabkan oleh 4 orang juri penilai, 2 orang koordinator juri, 2 orang dewan juri, dan 2 orang pembantu penancap bendera. Syarat burung berbunyi dan mulai diberi nilai setelah berturut-turut berbunyi sedikitnya 8 kali. Burung perkutut yang telah mendapatkan juara nasional maupun juara besar tidak dibenarkan untuk diikutsertakan dalam kejuaraan konkurs lokal. Dengan adanya perbedaan ketentuan-ketentuan pada tiap-tiap konkurs, rasa bangga pemilik burungpun akan berbeda-beda bila burungnya mendapat juara.

Berdasarkan usia dan prestasi perkutut yang disertakan, konkurs perkutut dibedakan atas 3 kelas, yaitu konkurs piyik, yunior, dan senior. Konkurs piyik pada umumnya digelar pada hari Sabtu sore, menjelang lomba konkurs senior atau yunior yang berlangsung pada esok pagi harinya. Dengan demikian, konkurs piyik telah berkembang menjadi konkurs sore. Kelemahan konkurs sore untuk piyik adalah banyak piyik yang terkena stress karena kondisi fisik yang belum sekuat perkutut dewasa. selama ini, belum ada aturan baku untuk konkurs piyik. Bunyi piyik tak mungkin gacor seperti perkutut dewasa yang mampu berbunyi sampai 5-6 kali berturut-turut. Paling banter kemampuan piyik hanya berbunyi 2-3 kali saja

Tuesday, June 8, 2010

Makna bendera dalam kontes perkutut ( Konkurs )

Suaraperkutut baru dinilai setelah memperoleh bendera tanda bunyi. Untuk membedakanburung yang bunyi di babak pertama, kedua, ketiga, dan keempat, warna benderayang diberikan berbeda-beda. Untuk babak pertama, biasanya bendera segitigayang diberikan berwarna putih, sedangkan untuk babak kedua merah, babak ketigahijau, dan babak keempat kuning.

Setelah mendapat bendera tanda bunyi, juri terus memantau perkembangan suaraperkutut. Kalau layak ditingkatkan, juri akan memberitahukan pada penancapbendera untuk memberikan bendera koncer satu warna yang berukuran lebih besardibandingkan bendera tanda bunyi. Bendera koncer satu warna (hijau) ini sebagaipertanda bahwa burung tersebut sudah mendapat nilai 42.

Burung yang gacor (bunyi terus) dan bunyinya makin lama semakin bagus, nilainyadapat ditambah, tetapi harus menunggu burung itu berbunyi sampai empat kaliberturut-turut. Apabila telah layak nilainya dinaikkan, bendera koncer satuwarna dicabut, diganti bendera koncer dua warna (hijau di bagian bawah dankuning di atasnya). Bendera ini berarti nilainya naik menjadi 42,5. Untuk menambahbendera dua warna menjadi tiga warna (merah, kuning, hijau) yang berarti jumlahnilainya 43, tidak bisa diputuskan oleh seorang juri penilai saja. Prosedurpenilaiannya sebagai berikut :

Burung telah berbunyi sekurang-kurangnya delapan kali berturut-turut dan semuaunsur suara yang masuk dalam kategori penilaian harus terpenuhi. Bunyinya tanpasalah dan pembagiannya pas, hal ini menyangkut aspek suara depan, tengah, danujung.
Juri penilai mengusulkan kepada koordinator juri agar ikut mendengarkansuaranya.
Koordinator membubuhkan paraf persetujuan dalam lembar penilaian.
Apabila burung bersangkutan layak dinaikkan nilainya, koordinator juri segeramemerintahkan petugas untuk mencabut bendera koncer dua warna dan menggantinyadengan bendera koncer tiga warna (hijau, kuning, biru). Dengan demikiannilainya menjadi 43.

Bendera koncer bisa ditambahkan menjadi empat warna, asalkan kualitas burungmasih layak untuk diberi nilai lebih tinggi. Bendera koncer empat warna (putih,merah, kuning, dan hijau) dilengkapi dengan gombyok kecil pada bagian atasnya.Bendera ini menandakan total nilai yang diraih 43,5. Pemberian bendera empatwarna berikut gombyok kecil melalui prosedur sebagai berikut :

Burung telah delapan kali manggung berturut-turut tanpa salah dan memenuhisyarat keindahan.
Diusulkan oleh juri atau koordinator kepada koordinator lain atau ketua (dewan)juri.
Penilaiannya disetujui oleh dua orang koordinator atau seorang koordinator danketua juri.
Bendera lima warna merupakan bendera empat warna (putih, merah, kuning, danhijau) dengan gombyok besar. Burung yang mendapat bendera ini berartimemperoleh nilai 44. Burung dengan kualitas yang pas-pasan sulit memperolehbendera lima warna. Untuk mendapatkan bendera ini, burung harus memenuhi syaratyaitu ; gacor 10 kali berturut-turut tanpa salah dan disetujui oleh seorangjuri dan dua orang koordinator.

Bendera koncer lima warna dengan gombyok besar dua warna di bagian atas hanyabisa diraih oleh burung yang sudah lolos dengan meraih bendera lima warnadengan gombyok besar satu warna. Bendera koncer lima waran dengan gombyok besardua warna diberikan bila jumlah nilai yang diperoleh 44,5. Bendera ini hanyaakan diraih oleh beberapa ekor burung saja, terutama di babak ketiga atau dibabak keempat saja. Bendera lima warna plus ini bisa diraih bila; burungberbunyi sepuluh kali berturut-turut tanpa salah dan diusulkan oleh koordinatorjuri serta ketua dewan juri menyertakan tanda tangannya sebagai pengesahan.

Bendera yang paling istimewa adalah bendera koncer lima warna dengan gombyokbesar dua warna dan satu bola ping pong di atasnya. Burung yang mendapatbendera ini benar-benar istimewa karena mempunyai nilai bulat 45. Pemberiantotal nilai 45 ini sangat jarang terjadi sebab bendera istimewa ini hanyadiberikan untuk burung yang sudah lolos meraih nilai 44,5. Nilai tertinggi inimasih layak naik setengah poin lagi sehingga menjadi 45. Masing-masing unsurpenilaian, yaitu suara depan, tengah, ujung, kualitas suara, dan iramanya,memperoleh nilai 9 (nilai maksimal). Apabila dalam perhitungan terakhir terjadinilai draw (sama), misalnya sama-sama bernilai 44, tugas para perumus yangberhak menentukan juaranya. Berdasarkan peraturan P3SI, pemenangnya adalahburung yang memiliki backing nilai tambah dibandingkan lawannya. Misalnya,burung A pernah menyabet nilai 44,5 di babak kedua, sedangkan di babak lainnyakurang dari angka tersebut. Adapun burung B tidak pernah menyabet nilaisetinggi itu selama 4 babak lomba. Walaupun total nilai empat babak dibagi ratajumlahnya sama (44), burung A ditetapkan sebagai juaranya.

Monday, June 7, 2010

DASAR PENILAIAN SUARA PERKUTUT PADA KONKURS


DASAR PENILAIAN SUARA PERKUTUT PADA KONKURS

Berdasarkan Keputusan Konggres P3SI Pusat di Jakarta tahun 1994, perkutut dinilai dari :

1. Angkatan (suara depan)

2. Tengah (suara tengah)

3. Ujung (tengkung atau suara ukung)

4. Dasar Suara (air suara)

5. Irama

Berikut adalah kutipan yang kami ambil dari "Sukses Dalam Konkurs Perkutut" karangan B. Sarwono. :

1. Angkatan (suara depan)

Burung yang mempunyai suara depan panjang (klauu, kleoo, klaoo, weoo), mengalun, dan menjerit seperti melempar tergolong dalam kategori baik sehingga nilainya tinggi. (Istilah yang kini populer didengar sehubungan dengan suara depan : nyelep, narik, dll.)

2. Tengah (suara tengah)
 
Burung harus mempunyai suara tengah "ke-tek" yang jelas, bukan hanya "ke" atau "tek" saja. "Ke-tek" ada beberapa macam, misalnya ke-te-te, ke-pe-tek, ke-te-te-te-te. Disini, suara tengah tidak harus panjang atau lebih banyak. Yang penting bunyi suara tengah jelas dan tidak kabur. Pada konggres tahun 1994, P3SI menetapkan standar suara tengah yang baik adalah minimal dua langkah, yaitu "ke-tek" atau "ke-te". (Istilah yang sering didengar sehubungan dengan suara tengah : step; langkah; jalan : tiga, engkel (empat), lima, sari, dobel, dobel plus, triple; jalan lelah; jalan bak kereta api; tengah goyang; dll.).

3. Ujung

Suara ujung atau suara akhiran kuuung yang baik adalah yang menggaung, berat, panjang, dan dengan nada menurun. Makin panjang kungnya, semakin baik nilainya. Akhiran kung ada beberapa macam, seperti kuuung, koong, atau kooo. (Istilah yang sering didengar sehubungan dengan suara ujung : tengkung, buangan, dll.)

4. Dasar Suara (air suara)

Dasar suara harus lantang (bisa keras, nyaring, tebal, bedah karang, dan sebagainya), jelas terdengar, dan nadanya tidak naik turun. Burung yang mempunyai suara seperti itu akan mendapat nilai yang tinggi untuk dasar suaranya. (Istilah sehubungan dengan dasar suara : power)

5. Irama

Irama atau lagu merupakan keserasian antara suara depan, tengah, dan belakang. Semakin serasi (luwes) dengan pembagian ritme seimbang, semakin tinggi nilai yang diberikan juri. (istilah yang sering didengar sehubungan dengan irama : ayu)

Suara dobel, tripel, atau suara tengah banyak, bukan jaminan bahwa suara burung itu baik. Semakin banyak suara tengahnya, biasanya semakin lemah suara belakangnya, "kung"nya tipis.

Burung yang engkel bisa menjadi juara asal nggacor, berbunyi stabil sampai sekitar 8 (delapan) kali pantauan juri, koordinator, maupun dewan. Dewasa ini, suara engkel kurang mendapat perhatian. Orang lebih suka mendengar suara yang jalan lima, dobel ketek, atau triple. Namun, menurut aturan P3SI, suara jalan empat atau empat tutukan (misal : kleo ke-te kooong) merupakan kategori ideal. Yang terpenting alunan iramanya teratur, kalem, tidak terburu-buru, dan stabil, baik tempo maupun vokalnya. Suara yang kalem didengar lebih sopan dan lebih dapat dinikmati daripada yang suaranya cepat dan temponya pendek.

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai 5 (lima) unsur suara yang menjadi patokan dalam penilaian yakni suara depan, suara tengah, suara ujung, dasar suara dan irama suara.

Dalam konkurs yang selama ini ditemui angka tertinggi tercapai adalah sebesar 45 dimana masing-masing unsur suara mendapat penilaian 9 (sembilan). Nilai ini adalah nilai sempurna yang dicapai oleh seekor perkutut juara.

Berikut ini adalah kutipan dari Fauna 04/ Maret 1999 :

Pemberian Nilai

Penilaian awal (bendera tanda bunyi) dapat diberikan setelah burung peserta konkurs berbunyi sekurang-kurangnya 4-5 kali. Untuk burung yang sudah dinilai diberikan bendera tanda penilaian. Bilamana jumlah nilai mencapai 42 (dari total nilai lima unsur suara) sampai dengan 42,5 diberikan tanda berupa bendera koncer satu warna (kuning).

Untuk jumlah nilai 43 sampai dengan 43,5 dapat diberikan oleh juri penilai setelah mendapat persetujuan dari koordinator juri dan burung yang dinilai telah berbunyi sekurang-kurangnya 8 kali serta memenuhi syarat keindahan suara.

Adapun bendera koncer untuk nilai 43 adalah dua warna (kuning dan hijau). Sedangkan bendera koncer untuk nilai 43,5 adalah tiga warna (kuning, hijau dan putih).

Untuk jumlah nilai 44 sampai dengan 44,5 diberikan setelah mendapat persetujuan dari seorang koordinator juri dan ketua juri (dewan juri). Burung yang dinilai dan berhak naik nilai dari dua warna ke tiga warna atau dari tiga warna ke empat warna, sekurang-kurangnya harus bunyi 8 kali berturut-turut serta memenuhi syarat keindahan bunyi.

Nilai 44 akan diberikan tanda berupa bendera koncer empat warna (kuning, hijau, putih dan biru). Sedangkan jumlah nilai 44,5 akan diberikan tanda berupa bendera koncer lima warna (kuning, hijau, putih, biru dan merah).

Jumlah nilai 45 adalah nilai sempurna yang hanya dapat diberikan kepada burung yang memenuhi persyaratan antara lain :

A. Memenuhi semua kriteria keindahan suara yang ditentukan.

B. Berbunyi sekurang-kurangnya 10 kali berturut-turut tanpa kesalahan atau penurunan kualitas.

C. Disaksikan dan disepakati bersama oleh juri penilai, dua orang koordinator juri dan ketua juri (dewan juri)

Bagi burung peserta yang mendapat jumlah nilai 45 diberikan tanda penilaian berupa bendera koncer khusus atau istimewa. Biasanya berbentuk bola tenis (pimpong) atau tanda-tanda khusus lainnya yang terletak di bagian paling atas bendera koncer tersebut (empat warna + tanda khusus).

Tuesday, April 6, 2010

Murai Batu Import

Selain Murai Batu yang asli Indonesia, ada juga Murai Batu yang berasal dari luar Indonesia atau biasa disebut Murai Import. Postur tubuh tidak terlalu berbeda. Pada beberapa species corak warna tubuh hampir sama dengan Murai yang ada di Indonesia, tetapi pada beberapa species lain memiliki corak warna yang sangat berbeda.
.
Murai Batu Import tersebut adalah sbb :

1. MURAI MALAYSIA
Hidup tersebar di wilayah Semenanjung Malaysia. Mempunyai ukuran tubuh lebih besar dari ukuran tubuh murai batu medan. Warna tubuh juga sama dengan murai medan. Ekor panjang dan tipis dan dapat mencapai 35 cm.


Copsychus interpositus ssp interpositus


2. MURAI THAILAND
Burung ini biasanya sangat dicari oleh penggemar burung murai. Ukuran tubuh lebih kecil dari murai batu medan, panjang ekor bisa mencapai 35 cm bahkan terkadang lebih panjang lagi. Warna bulu berwarna kebiru-biruan (indigo). Hidup di sekitar perbatasan Thailand dan Malaysia.



Copsychus malabaricus ssp indicus
(burung di atas milik seseorang hobbiest dan peneliti Murai di Singapura)


3. MURAI PHILIPPINES
Murai Philippines terdapat beberapa species kerabat Murai, antara lain :

MURAI LUZON (Copsychus luzoniensis), White Browed Shama
Jenis ini sebenarnya lebih layak apabila disebut sebagai Murai Hias, karena keindahan warna tubuh yang dimilikinya. Oleh sebab itu burung ini sangat diminati oleh para kolektor murai batu.



Copsychus luzoniensis

Keunikan dari Murai Luzon ini adalah memiliki perut dan dada berwarna putih, jadi sekilas terlihat seperti sepupunya dari spesies Copsychus saularis (Kacer Hitam Putih/ Kacer Dada Putih).


MURAI CEBU (Copsychus cebuensis), Black Shama
Selain murai Luzon yang berbulu indah, ada juga murai philippines yang terdapat di Cebu, biasa disebut sebagai Murai Cebu yang kebanyakan berwarna hitam polos, beberapa subspecies Murai Cebu berwarna kebiru-biruan pada seluruh tubuhnya, ada juga yang memiliki warna putih pada perut dan ekor bagian bawah.

MURAI NIGER (Copsychus niger), White Vented Shama
Jenis ini tersebar di Palawan, Calamian, Balabac dan Sabang. Memiliki warna hitam pada seluruh tubuhnya. Pernah masuk di Indonesia dengan nama Murai Papua (sebuah penamaan yang salah).
Beberapa species ini terdapat warna putih pada perut. Ekor lebih panjang dari murai luzon atau murai cebu.

Copsychus niger

Copsychus niger

Copsychus niger
(Lokasi Busuanga)

Copsychus niger



sumber:  
- ibc.lynxeds.com
- en.wikipedia.com



lihat juga:
- Murai Batu
- Murai Batu di Indonesia
- Kacer