Saturday, March 9, 2013

Kembali Marak

Kembali Marak

 http://www.gedoor.com/wp-content/uploads/2011/09/125.jpg

Gudang Burung - Aneka jenis burung berkicau asal luar negeri alias impor kembali terlihat diperdagangkan di Pasar Burung Pramuka, Jakarta. Aneka jenis burung berkicau tersebut sempat menghilang dari pasaran pasca merebaknya wabah flu burung.


Aneka burung berkicau asal luar negeri tersebut antara lain jenis Robin, Poksay dan Wambie. Menurut sejumlah pedagang, burung-burung tersebut mulai masuk kembali ke Indonesia belum lama ini.


"Baru sekitar minggu-minggu ini," ujar Slamet, salah satu pedagang yang menempati sebuah kios di Pasar Burung Pramuka, Jl Pramuka, Jakarta Timur, kepada kabarcepat.com, Rabu (13/2/2013).


Menurut dia, burung-burung tersebut masih dalam jumlah terbatas. Karenanya, burung-burung yang banyak digandrung para kicau mania itu harganya masih sangat mahal.


"Untuk Poksay harganya Rp 3 juta, Wambie Rp 2,5 juta dan Robin di kisaran Rp 500 ribu," ungkap Slemet.


Harga tersebut terbilang sangat tinggi. Sebab, ketika wabah flu burung belum merebak, harga seekor burung Poksay dan Wambie tak lebih dari Rp 500 ribu. Sedangkan seekor burung Robin paling tinggi dijual Rp 50 ribu.


Pengamatan kabarcepat.com, belum banyak penggemar burung berkicau yang antusias memburu burung-burung impor tersebut. Bisa jadi karena harganya yang masih sangat tinggi tersebut.


Sekadar diketahui, burung-burung tersebut didatangkan dari berbagai negara seperti Cina, Afrika, Thailand dan sebagainya. Burung-burung tersebut menghilang dari pasaran saat pemerintah memperketat perdagangan satwa tersebut pasca meledaknya wabah flu burung beberapa tahun lalu.


Aneka jenis burung berkicau asal luar negeri alias impor kembali terlihat diperdagangkan di Pasar Burung Pramuka, Jakarta. Aneka jenis burung berkicau tersebut sempat menghilang dari pasaran pasca merebaknya wabah flu burung.

Aneka burung berkicau asal luar negeri tersebut antara lain jenis Robin, Poksay dan Wambie. Menurut sejumlah pedagang, burung-burung tersebut mulai masuk kembali ke Indonesia belum lama ini.


"Baru sekitar minggu-minggu ini," ujar Slamet, salah satu pedagang yang menempati sebuah kios di Pasar Burung Pramuka, Jl Pramuka, Jakarta Timur, kepada kabarcepat.com, Rabu (13/2/2013).


Menurut dia, burung-burung tersebut masih dalam jumlah terbatas. Karenanya, burung-burung yang banyak digandrung para kicau mania itu harganya masih sangat mahal.


"Untuk Poksay harganya Rp 3 juta, Wambie Rp 2,5 juta dan Robin di kisaran Rp 500 ribu," ungkap Slemet.


Harga tersebut terbilang sangat tinggi. Sebab, ketika wabah flu burung belum merebak, harga seekor burung Poksay dan Wambie tak lebih dari Rp 500 ribu. Sedangkan seekor burung Robin paling tinggi dijual Rp 50 ribu.


Pengamatan kabarcepat.com, belum banyak penggemar burung berkicau yang antusias memburu burung-burung impor tersebut. Bisa jadi karena harganya yang masih sangat tinggi tersebut.


Sekadar diketahui, burung-burung tersebut didatangkan dari berbagai negara seperti Cina, Afrika, Thailand dan sebagainya. Burung-burung tersebut menghilang dari pasaran saat pemerintah memperketat perdagangan satwa tersebut pasca meledaknya wabah flu burung beberapa tahun lalu.Aneka jenis burung berkicau asal luar negeri alias impor kembali terlihat diperdagangkan di Pasar Burung Pramuka, Jakarta. Aneka jenis burung berkicau tersebut sempat menghilang dari pasaran pasca merebaknya wabah flu burung.


Aneka burung berkicau asal luar negeri tersebut antara lain jenis Robin, Poksay dan Wambie. Menurut sejumlah pedagang, burung-burung tersebut mulai masuk kembali ke Indonesia belum lama ini.


"Baru sekitar minggu-minggu ini," ujar Slamet, salah satu pedagang yang menempati sebuah kios di Pasar Burung Pramuka, Jl Pramuka, Jakarta Timur, kepada kabarcepat.com, Rabu (13/2/2013).


Menurut dia, burung-burung tersebut masih dalam jumlah terbatas. Karenanya, burung-burung yang banyak digandrung para kicau mania itu harganya masih sangat mahal.


"Untuk Poksay harganya Rp 3 juta, Wambie Rp 2,5 juta dan Robin di kisaran Rp 500 ribu," ungkap Slemet.


Harga tersebut terbilang sangat tinggi. Sebab, ketika wabah flu burung belum merebak, harga seekor burung Poksay dan Wambie tak lebih dari Rp 500 ribu. Sedangkan seekor burung Robin paling tinggi dijual Rp 50 ribu.


Pengamatan kabarcepat.com, belum banyak penggemar burung berkicau yang antusias memburu burung-burung impor tersebut. Bisa jadi karena harganya yang masih sangat tinggi tersebut.


Sekadar diketahui, burung-burung tersebut didatangkan dari berbagai negara seperti Cina, Afrika, Thailand dan sebagainya. Burung-burung tersebut menghilang dari pasaran saat pemerintah memperketat perdagangan satwa tersebut pasca meledaknya wabah flu burung beberapa tahun lalu.