Friday, November 23, 2012

Induk Cucak Rawa Buang Anaknya

Induk Cucak Rawa Buang Anaknya

 http://2.bp.blogspot.com/-oxPvdcWV4zQ/T6CWIHQrYAI/AAAAAAAAAqw/sOurqlIWtR4/s640/brreding+cucakrowo.jpg
 
Terkadang , burung juga memiliki kondisi dimana tidak nyaman dengan keberadaan anaknya . Indukan tersebut biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor , beberapa di anataranya adalah sebagai berikut ;
1. Induk burung Cucak Rawa tidak merasa nyaman dengan lingkungan dan merasa terancam. Hal itu bisa disebabkan Cucak Rawa memang tergolong burung yang sensitive, umumnya kandang burung Cucak Rawa dibuat dari tembok yang tertutup. Suara bising, gaduh serta bau yang menyengat merupakan salah satu faktor yang membuat burung cucak rawa tidak merasa nyaman. 
 
Gangguan binatang baik tikus, kucing juga merupakan faktor yang dapat membuat burung Cucak Rawa merasa terancam. Pemecahan masalah ini yaitu meminimalkan ganguan lingkungan tersebut. Jauhkan kandang dari keramain orang maupun kendaraan bemotor dan juga jauhkan kandang dari ancaman binatang peliharaan maupun binatang liar.

2. Induk burung Cucak Rawa tidak merasa nyaman sehingga membuang serabut dan menata kembali bahan pembuat sarang. Dalam proses membuang dan menata kembali serabut tadi telur ikut jatuh. Pemecahan masalah ini yaitu dengan membuat sarang lebih dari satu sehingga induk Cucak Rawa bisa memilih sendiri posisi dan kenyamanan sarang yang kita buat. Dan juga beri tambahan serabut halus untuk ditambahkan sendiri oleh induk Cucak Rawa agar induk merasa nyaman.

3. Induk burung Cucak Rawa birahi lagi. Hal itu dapat terjadi bila pemberian extra fooding yang berlebihan. Ukuran yang normal untuk induk yang sedang produksi perkandang yaitu 40 ekor jangkrik maksimal, sedangkan bila sudah mengeram maksimal 10 ekor dan bila telur menetas maximal 60 ekor. Hal tersebut banyak diamini oleh para penangkar burung cucakrawa.

4. Induk yang memang nakal. bila itu terjadi jual aja induknya atau cari babuan buat mengerami. bisa babuan kutilang atau trucukan. kutilang lebih cocok dibuat babuan, karena sifatnya yang telaten dan cepat beradaptasi dengan lingkungan