
Dalam  teori Darwin, makhluk hidup menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang  ada di sekitarnya untuk bisa bertahan hidup. Caranya adalah dengan  melakukan perubahan sedikit demi sedikit terhadap anggota badan agar  sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya. Misalnya saja seekor burung  bangau yang mengalami evolusi sehingga kakinya bertambah panjang untuk  memudahkan mencari makanan di rawa atau daerah berair. Walaupun masih  menjadi perdebatan tentang ada atau tidaknya evolusi makhluk hidup ini,  setidaknya kita ketahui tentang teori evolusi Darwin tersebut sebagai  tambahan wawasan pengetahuan kita. 
Ada  beberapa cara penyesuaian atau adaptasi dari makhluk hidup dengan  lingkungannya. Pertama adalah adaptasi morfologi, yakni menyesuaikan  bentuk tubuh dengan lingkungan sekitar. Penyesuaian dengan lingkungan  sekitar ini bisa merubah bentuk tubuh makhluk hidup tersebut secara  berangsur-angsur. Seperti halnya contoh tentang kaki bangau yang menjadi  panjang karena adanya adaptasi terhadap lingkungan tempat tinggal.  Bentuk fisik kaki bangau yang menjadi panjang inilah yang merupakan  perubahan morfologi burung. 
Kedua  apa yang dikenal dengan adaptasi fisiologi, yakni penyesuaian alat-alat  tubuh terhadap lingkungan. 
Misalnya saja jantung yang berubah menjadi  lebih besar untuk memompa darah lebih banyak. Dan yang ketiga adalah  adaptasi tingkah laku. Makhluk hidup menyesuaikan tingkah lakunya dengan  lingkungan sekitar. Contoh dari adaptasi tingkah laku ini adalah  mimikri yaitu perubahan warna kulit pada bunglon sesuai dengan tempat  dia berada. Adapatasi tingkah laku sering digunakan untuk melindungi  diri dari bahaya pemangsa yang siap menerkam.
Paruh burung kolibri termasuk salah satu contoh adaptasi morfologi atau adaptasi bentuk tubuh. Dalam  hal ini, paruh burung kolibri mengecil sedikit demi sedikit dari setiap  keturunannya dan bertambah panjang dari setiap generasi. Memang  membutuhkan waktu sangat lama dalam proses adaptasi ini, tetapi kita  bisa melihat hasil dari proses morfologi burung kolibri tersebut. 
Seperti  diketahui, burung kolibri yang kecil mungil ini makanannya adalah  nectar atau madu yang ada di dasar bunga. Tubuhnya yang kecil mungil  serta paruhnya berbentuk panjang dan ramping, memungkinkan setiap  menghisap madu dari dasar bunga tidak akan merusak bunga. Tentu ini adalah bentuk yang paling tepat untuk burung ini karena makanannya yang berupa madu. 
Burung  kolibri termasuk burung paling mungil dari kelompok hewan bertulang  belakang yang memiliki bulu dan sayap. Di seluruh dunia ini diperkirakan  ada sekitar 10.000 spesies burung, dari yang kecil mungil seperti  Kolibri sampai burung yang tinggi besar seperti burung unta.
Paruh Burung Kolibri - Evolusi Morfologi
Dari  seluruh jumlah spesies burung tersebut, sekitar 1.500 spesies ada di  Indonesia. Luar biasa! Namun demikian, fosil tertua dari kelompok aves  ini justru terdapat di Jerman yang popular dengan nama Archaeopteryk.
Dalam  teori evolusi dan morfologi, diperkirakan bahwa burung merupakan  perkembangan dari sejenis reptil di masa lalu. Ini terutama dari bentuk  cakar depan dan bulu yang tumbuh di sekujur tubuhnya. Tentu saja ini  adalah bagian dari teori evolusi itu sendiri. Lalu dari mana asalnya  sayap? Apakah dulu ada sejenis reptil yang memiliki sayap?
Para  penganut teori evolusi dan morfologi berkeyakinan bahwa sayap primitif  adalah perkembangan dari cakar bagian depan. Awalnya cakar depan atau  sayap primitif ini belum berfungsi sebagai sayap seutuhnya. Ia hanya  baru sebatas membantu untuk melayang ketika terjun dari satu ketinggian  ke daerah yang lebih rendah. Lama kelamaan, dari generasi ke generasi  perlahan-lahan sayap ini semakin sempurna sehingga menjadi sayap seperti  yang saat ini kita lihat. 
Hasil  dari evolusi morfologi itu pada jaman sekarang. Burung menjadi hewan  yang bisa terbang jauh dan tinggi, terutama karena bagian sayap telah  tumbuh bulu dengan sempurna, tersusun rapat dan kuat. Selain itu yang  membuat burung semakin leluasa terbang adalah karena tulang-belulang  burung memiliki rongga-rongga udara, sehingga semakin ringan namun tetap  kokoh dalam menopang tubuhnya. Namun itu lagi-lagi berdasarkan teori  evolusi dan bagi Anda yang tidak setuju dengan teori elolusi tersebut,  dikembalikan lagi penilaian kepada Anda. 
Paruh Burung Kolibri - Sarang dan Telur Burung
Berbagai  jenis burung memiliki cara tersendiri untuk menjaga kelangsungan  hidupnya. Burung berkembang biak melalui telur. Dibandingkan dengan  telur reptil, telur burung lebih keras karena kandungan kapurnya yang  lebih tinggi. Mayoritas burung mengerami telurnya sampai menetas menjadi  anak burung dan seterusnya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap  kelangsungan keturunannya. Lamanya waktu pengeraman juga berbeda-beda  tergantung dari jenis burung itu sendiri. 
Tapi  ada burung tertentu yang menyerahkan pada alam sekitar untuk  menghangatkan telurnya sampai dengan menetas. Contoh dari jenis burung  yang âtak bertanggung jawabâ seperti itu adalah burung maleo dan burung  gosong.
Biasanya  kedua jenis burung ini menimbun telurnya di dalam pasir pantai yang  panas atau mencari tempat di dekat sumber air panas dan membiarkan  dengan bantuan panas alami tersebut sampai menetas.
Kalau  dilihat dari cara menetaskan telurnya yang menyerahkan pada panas alami  sama persis seperti kebanyakan reptil, maka teori evolusi dan morfologi  bahwa jenis burung awalnya dari reptil menjadi benar. Teori ini masih  berlaku pada burung maleo dan burung gosong dalam mempertahankan  kelestarian keturunannya. Tetapi, lagi-lagi jika Anda merupakan orang  yang tidak percaya dengan teori evolusi tersebut, tentu akan sangat aneh  melihat bahwa reptil berubah menjadi burung. Seperti halnya manusia  yang berasal dari monyet dan tentu saja jika memang hal tersebut  terjadi, akan terjadi bentuk manusia masa depan yang berbeda dari masa  sekarang ini. 
Selain  untuk tempat mengerami telur, sarang bagi mayoritas burung merupakan  tempat tinggal dari beragam perubahan alam terutama suhu udara.  Kebanyakan burung membuat sarangnya dari tumpukan rumput dan ranting,  lalu dijalin dengan bantuan liurnya. 
Beberapa  jenis burung ada yang membuat sarangnya dari tumpukan bebatuan dan ada  pula yang membuat lubang di dalam pasir. Beberapa jenis burung seperti  wallet, rangkong, namdur atau manyar, membuat sarangnya dengan cara yang  rumit sehingga tampak indah. Namun sarang sederhana atau rumit,  fungsinya tetap sama yaitu untuk mengerami telur dan tempat tinggal.
Burung  kolibri yang mempunyai perubahan pada paruh karena dipergunakan untuk  mendapatkan madu yang terletak jauh di dalam bunga merupakan salah satu  contoh bentuk adaptasi morfologi sempurna. Seperti halnya burung bangau  yang kakinya berubah menjadi panjang untuk bisa mendapatkan makanan di  tempat yang berair. Burung lainnya juga mengalami perubahan morfologi  sebagai adaptasi terhadap lingkungan mereka. 
Setuju  atau tidaknya Anda terhadap teori evolusi tersebut, tidak usah terlalu  diperdebatkan karena artikel ini memang sengaja dibuat sebagai bagian  dari teori evolusi Darwin. Dan untuk kebenaran tentang teori evolusi  tersebut, haruslah kita serahkan kepada para ilmuwan yang tidak kenal  lelah untuk mengungkap rahasia alam tentang evolusi Darwin tersebut. 



