Sunday, December 30, 2012

Merpati Balap : Road Star

Merpati Balap : Road Star

http://www.manufacturer.com/cimages/product/www.itrademarket.com/0405/k/374455_f_sangsang.jpg

Memiliki bvurung merpati yang kuat dan tangkas adalah idaman setiap peternak.Apabila jika telah memenangi beberapa kejuaraan,itu yang menjadi nilai plus bagi peternak itu.Selain mendapatkan kepopuleran,juga mendapat nama baik.Salah satu produk davinci bird farm adalah yang satu ini.

 

Bapak : Berlian (Castle), Ibu Anak Montok-Karya44 (Iwan)
Jalur Bapak : Sang-sang (CHO 529), anak Khayana-Mama Chelsie.
Jalur Ibu : Montok, anak Kuda Jingkrak dg anak Batavia

.......Nenek dari Bapak : Anak Codet dg betina anak DR8-117, Bintang Agung
.......Nenek dari Ibu : Ring Karya 44 (Ibu Tiger Wood), anak Lakoki dg betina JKLM (Anak Buntung dg betina anak Cepot), Buntung adalah adik Sangsang yg terkecil.
Tempat/Tgl. Lahir : Cibonong-Bogor, 29 Mei 2006

Karakter : Start & lari tengah sangat kencang, tengah lapang turun nge-L drastis, sprint ke betina sangat cepat, type tinggal lawan (selama dilombakan sering datang sendiri-sendiri, sangat jarang gandeng).

PRESTASI : 
  1. Juara 2 seri F 500 m, putaran 2 Cibubur lokal Jabodetabek, Januari 2007 (lomba perdana, piyik baru 5 giringan)
  2. Juara 1 Lomba Utama Minggu, lokal Bandung di lapangan Baleendah, Maret 2007
  3. Juara 1 Nasional Bandung seri H galatama 500 m, putaran 1 April 2007.
  4. Juara 1 Nasional Batang seri R galatama 1000 m, 12 Mei 2007 put. 4
  5. Juara 1 LOMBA UTAMA NASIONAL Minggu, 13 Mei 2007, 240 peserta, Bupati Cup Batang, put. 4
  6. Juara 1 Nasional Jogja seri I galatama 500 m, Juni 2007, put. 6.
  7. Juara 1 Nasional Tasik seri P galatama 1000 m, 23 Juni 2007 put. 7.
  8. Juara 1 Jagungan Lomba Utama Minggu, lokal Bandung di lap. Baleendah, 25 Nov 2007
  9. Juara 1 Liga Jawara Semarang, seri J galatama 500 m, 7 Des 2007 putaran 2.
  10. Juara 2 Liga Jawara Batang, seri J galatama 1000 m, 19 Jan 2008 putaran 4.
  11. Juara 8 Lomba Utama Minggu Liga Jawara Batang, 20 Jan 2004 putaran 4.
  12. Juara 2 Liga Jawara Bandung, seri P galatama 500 m, 15 Feb 2008 putaran 7.
  13. Juara 1 Liga Jawara Bandung, seri G galatama 1000 m, 16 Feb 2008 putaran 7.

Merpati Sudah Digunakan Saat PD-II

Merpati Sudah Digunakan Saat PD-II

 http://wscdn.bbc.co.uk/worldservice/assets/images/2012/12/17/121217042550_surat_perang_dunia_304x171_bbc_nocredit.jpg

Sebuah pesan enkripsi Perang Dunia II yang ditemukan di bangkai burung merpati yang ditemukan di perapian mungkin telah berhasil dipecahkan oleh seorang Kanada.Gord Young, dari Peterborough, Ontario, mengatakan butuh waktu 17 menit baginya untuk memecahkan kode pesan setelah menyadari bahwa buku kode yang dia miliki sebagai kunci untuk memecahkan kode.
.

Balok pesan

Pesan ini pertama kali ditemukan oleh seorang pria berusia 74 tahun David Martin saat dia merenovasi cerobong asap rumahnya di Bletchingley, Surrey.
Diantara sampah yang dikumpulkan dia menemukan bangkai merpati dengan salah satu kakinya tertempel tabung merah. Di dalam tabung ada sebuah kertas tipis dengan tulisan ''Layanan Merpati'' di atasnya dan 27 balok kode pesan tulisan tangan.

Arti Kode menurut Young

  • AOAKN - Artillery Observer At "K" Sector, Normandy
  • HVPKD - Have Panzers Know Directions
  • FNFJW - Final Note [confirming] Found Jerry's Whereabouts
  • DJHFP - Determined Jerry's Headquarters Front Posts
  • CMPNW - Counter Measures [against] Panzers Not Working
  • PABLIZ - Panzer Attack - Blitz
  • KLDTS - Know [where] Local Dispatch Station
  • 27 / 1526 / 6 - June 27th, 1526 hours
Pesan - yang menarik perhatian media dunia - diserahkan ke pemecah kode terkemuka di Inggris GCHQ awal november silam, tetapi mereka tidak berhasil memecahkannya.
Mereka tetap meyakini bahwa pesan itu tidak mungkin untuk dipecahkan, meski seorang juru bicara mengaku mereka akan sangat senang untuk melihat pemecahan yang dilakukan Young.

"Kami tetap pada pendirian kami pada 22 November 2012 bahwa tanpa akses ke buku kode yang relevan dan penggunaan tambahan enkripsi, pesan ini tetap tidak mungkin dipecahkan,'' katanya
Bagaimanapun, Young, seorang editor kelompok sejarah lokal, Riset Warisan Lakefield meyakini ''orang mencoba memecahkan masalah ini dengan berpikir terlalu berat.''
"Ini tidak kompleks,'' katanya.

Tulisan Stott

Dengan menggunakan buku pengawasan udara Korps Udara Kanada warisan pamanya, dia mengatakan bisa memecahkan kode catatan dalam beberapa menit.

Dia meyakini catatan ditulis Sersan William Stott, 27 tahun, yang ditugaskan di Normandy - dengan merpati - untuk melaporkan posisi pasukan Jerman. Sersan Stott tewas beberapa pekan kemudian dan dimakamkan di sebuah pemakaman perang Normandy.

Kode itu sangat sederhana, tergantung sepenuhnya dengan akronim, kata Young.
Sekitar 250.000 merpati digunakan saat Perang Dunia II oleh militer Inggris dan setiap burung diberikan nomor identitas. Ada dua nomor identifikasi burung dalam pesan tersebut - NURP.40.TW.194 dan NURP.37.OK.76.

Young mengatakan Sersan Stott mungkin mengirim dua burung - dengan pesan yang sama - pada waktu bersamaan guna memastikan pesan sampai.

Saturday, December 29, 2012

Sekilas Tentang Penglihatan Burung

Sekilas Tentang Penglihatan Burung


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYcxkDma7DS9ZxZZkbWue5A8DSbWZPDg08tW9IFRdJe2LwAWSqLxnml9qeX8s68IhyPejbAwFYPXczMKJZ_CqAJrQIgX87PFWFWIHXdcy9JYxBT1H53c0NIRXnVnyNj3kBcm1nxXy6D_Sy/s320/mata+merpati.jpg

Penglihatan adalah indra yang paling penting untuk burung, karena penglihatan yang baik bersifat sangat menentukan bagi penerbangan yang aman, dan kelompok burung memiliki sejumlah adaptasi yang memberikan keunggulan visual dari kelompok vertebrata lainnya; merpati dideskripsikan sebagai "dua mata dengan sayap".


 Mata burung mirip dengan mata reptil, memiliki otot siliaris yang dapat mengubah bentuk lensa mata secara lebih cepat dan lebih luas daripada mata mamalia. Burung memiliki mata yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan hewan lain dalam kingdom animalia dengan ukuran tubuh yang sama besar, dan sebagai akibat dari matanya yang besar tersebut, gerakannya terbatasi oleh tulang rongga mata.

 Di samping mempunyai dua kelopak mata sebagaimana biasa ditemukan pada vertebrata, mata burung juga dilindungi oleh membran ketiga yang transparan dan dapat digerak-gerakkan. Anatomi internal mata burung sama dengan vertebrata lain, namun memiliki struktur tambahan yang hanya ada pada burung, yakni pekten okuli.

Penglihatan burung, tidak sebagaimana pada manusia, namun serupa dengan ikan, amfibia, dan reptil, mempunyai empat jenis reseptor warna. Hal ini membuat kemampuan mata burung untuk menangkap bukan hanya kisaran cahaya nampak, tetapi juga rentang sinar ultraungu dari spektrum cahaya, serta adaptasi lain yang memungkinkan burung untuk mendeteksi cahaya terpolarisasi atau medan magnet. Secara proposional, burung memiliki lebih banyak reseptor cahaya di retinanya daripada mamalia, dan lebih banyak koneksi saraf antara reseptor cahaya dan otak.

Beberapa jenis burung memiliki modifikasi khusus pada sistem visual mereka terkait dengan cara hidup masing-masing. Burung pemangsa memiliki reseptor cahaya dengan kepadatan yang sangat tinggi dan adaptasi lain yang memaksimalkan ketajaman visualnya. Posisi kedua mata burung pemangsa adalah sedemikian rupa, sehingga membuat penglihatan binokular mereka yang baik dan memungkinkan burung untuk memperhitungkan jarak secara akurat.

Sementara burung-burung malam (nokturnal) mempunyai mata yang berbentuk tabung, dengan sedikit detektor warna, tetapi memiliki sel batang dengan kepadatan tinggi yang sangat berguna saat cahaya sedikit. Dara laut, camar, dan albatros adalah sebagian dari jenis burung laut yang memiliki tetesan minyak merah atau kuning pada reseptor warna di matanya, untuk memperbaiki penglihatan jarak jauh terutama pada kondisi berkabut.

Friday, December 28, 2012

Cukup Beli Rp.500,-

Cukup Beli Rp.500,-

 http://images02.olx.co.id/ui/11/53/28/1300808335_179854528_4-bibit-ulat-hongkong-Dijual.jpg

Ya,itulah cara saya dalam memanagemen pemberian extrafooding bagi burung kesayangan saya,2ekor pleci yang alhamdulillahn sudah ngerol,ngeplong,dsb.Mudah saja bagi saya jika memberikan extrafooding.



Extrafooding yang saya berikan ke burung pleci sasya adalah ulat hongkong dengan ukuran yang sedang.Ini demi mudahnya ulat tersebut masuk ke dalam mulut si pleci.Juga meminimalisir jatuhnya ulat jika terlalu besar di dalam mulut si pleci sendiri.

Saya hanya membeli sebanyak Rp.500,-.Ya,hanya Rp.500.Bukan karena saya tidak punya uang pastinya,tapi saya lakukan demikian karena saya memilikin pandangan apabila ulat tersebut berada di tempat penjualnya lebih segar,dan apabila saya membeli dalam jumlah yang banyak,maka akan dengan mudah dimakan oleh semut.

Beda jika ulat masih berada di penjual.Lebih baik membeli sedikit tetapi keadaan ulat masih bagus dan segar daripada membeli dalam jumlah yang banyak,tetapi ketika akan diberikan untuk extrafooding burung,ulat hongkong tersebut banyak yang mati.So,mana caramu?

Wednesday, December 26, 2012

Mitologi Bahasa Burung di Nordik

Mitologi Bahasa Burung di Nordik

Berkas:Sigurd.svg

Dalam mitologi Nordik, kekuatan untuk memahami bahasa burung adalah tanda kebijaksanaan yang besar. Tersebut Dewa Odin memiliki dua burung gagak, yang disebut Hugin dan Munin, yang terbang di seluruh dunia dan menceritakan Odin apa yang terjadi di antara manusia.


Raja Swedia legendaris Dag the Wise begitu bijak sehingga ia bisa memahami apa kata burung. Dia memiliki rumah burung pipit jinak yang terbang di sekitar dan membawa pulang berita kepadanya. Pernah, seorang petani di Reidgotaland membunuh burung pipit tersebut, yang menyebabkan sebuah retribusi yang mengerikan dari Swedia.

Kemampuan ini juga bisa diperoleh dengan mencicipi darah naga. Menurut Peotic Edda dan kisah Völsunga, Sigurd tak sengaja mencicipi darah naga saat memanggang jantung Fafnir. Ini memberinya kemampuan untuk memahami bahasa burung, dan hidupnya terselamatkan saat burung-burung mendiskusikan rencana Regin untuk membunuh Sigurd. Melalui kemampuan yang sama Aslaug, putri Sigurd itu, mengetahui suaminya Ragnar Lodbrok, dengan wanita lain.

Ukiran Ramsund abad ke-11 di Swedia menggambarkan bagaimana Sigurd belajar bahasa burung, dalam Poetic Edda dan kisah Völsunga.
  1. Sigurd duduk telanjang di depan perapian menyiapkan hati naga, dari Fafnir, untuk ayah angkatnya Regin, saudara dari Fafnir. Hati tersebut belum matang, dan Sigurd memegangnya, dia membakar dirinya sendiri dan memasukkan jarinya ke dalam mulutnya. Karena ia sudah mencicipi darah naga, ia mulai mengerti suara burung.
  2. Burung-burung mengatakan bahwa Regin tidak akan menjaga janjinya untuk tetap berdamai dan akan membunuh Sigur, sehingga menyebabkan Sigurd memotong kepala Regin.
  3. Regin tewas disebelah kepalanya sendiri, peralatan tempanya yang digunakan membuat pedang Gram-nya Sigur terjatuh disekitarnya, dan
  4. Kuda Regin dimuati dengan harta naga.
  5. adalah kejadian sebelumnya saat Sigur membunuh Fafnir, dan
  6. memperlihatkan Ã"tr dari kisah bermula.
Dalam puisi eddic secara tak langsung berkaitan dengan tradisi Sigurd yang bernama Helgakviða Hjörvarðssonar, suatu alasan kenapa seseorang bernama Atli memiliki kemampuan yang tidak bisa dijelaskan. Anak Tuannya Atli, Helgi, akan menikahi yang rupanya bibi dari Sigurd, Valkyrie Sváfa.

Apung ( Pippit )

Apung ( Pippit )

 http://cdn1.arkive.org/media/55/55C0DB7E-E47B-4FFB-8451-4CFFA3841DA4/Presentation.Large/Richards-pipit-perched-in-bush.jpg

Apung adalah nama sejenis burung pemakan serangga dari marga Anthus, suku Motacillidae. Burung yang memiliki cara terbang khas, menggelombang, dan kerap hinggap di tanah ini memiliki persebaran kosmopolitan; ditemukan di hampir semua bagian dunia kecuali di tengah padang pasir yang kering, di hutan lebat, dan di Antartika.Dalam bahasa Inggris (dan juga Malaysia) burung-burung ini dikenal sebagai pipit, namun tidak sama dengan burung pipit dalam bahasa Indonesia.


Burung-burung yang bertubuh ramping, berukuran sedang, dan berjalan dengan anggun di darat. Paruhnya ramping, kakinya kecil dan panjang. Ekornya yang panjang kadang-kadang digoyangkan ketika berjalan.

 http://www.haryana-online.com/images/Birds/David/Paddyfield_Pipit.jpg

Apung memiliki penampilan yang cenderung konservatif. Warna bulunya umumnya tidak menarik, kecoklatan atau kekuningan, dengan bintik-bintik atau coret-moret hitam; warna yang cocok untuk menyamar di atas tanah atau bebatuan. Panjang tubuhnya berkisar antara 16 hingga 21 cm, meski yang terkecil, apung ekor-pendek, hanya sekitar 11,5â€"12,5 cm.

 Berat tubuhnya antara 15â€"38 g. Baik dari ukuran tubuh maupun dari warna bulunya, tampak tidak ada atau hanya ada sedikit dimorfisme seksual (perbedaan di antara jantan dan betina). Satu ciri apung yang tidak biasa di kalangan burung petengger ialah bulu tersiernya yang seluruhnya menutupi bulu primer manakala sayapnya terlipat. Fenomena ini diyakini berlaku untuk melindungi bulu-bulu primer yang penting untuk terbang, dari kerusakan akibat sinar matahari yang terik di habitatnya.

Mencari makanannya yang berupa serangga dan invertebrata kecil lainnya, apung biasa menjelajahi tempat-tempat terbuka seperti persawahan, bantaran sungai, dan tepi jalan. Bila terganggu, terbang rendah menggelombang dan hinggap kembali dalam jarak yang tidak terlalu jauh.

Apung bersarang di antara rerumputan di atas tanah, bertelur hingga sekitar enam butir. Sebagaimana kerabatnya yang lain, apung bersifat monogami dan mempertahankan teritori tempat tinggalnya. Banyak spesiesnya yang bersifat migran.

Gudang Burung 2012-12-24 08:00:00

Gudang Burung 2012-12-24 08:00:00

 http://carolinabirds.org/Daniels/Australasia/Photos/cormorant,%20great%20NZ%20a9.jpg

Pecuk, atau kadang-kadang disebut kormoran (dari bahasa Inggris: cormorant), adalah sebutan untuk sekelompok burung anggota suku Phalacrocoracidae. Sistematika suku ini masih memerlukan revisi; saat ini telah dibuat beberapa usulan klasifikasi, namun masih banyak yang dipertentangkan. Shag adalah nama inggris untuk pecuk yang memiliki jambul di kepalanya, namun penggunaan kedua nama ini (cormorant dan shag) tidak konsisten dan acap dipertukarkan.


Pecuk adalah burung laut berukuran sedang hingga besar. Ukuran burung-burung ini bervariasi, dari 45 cm dengan berat 340 gram (pecuk kerdil, Phalacrororax pygmaeus) hingga yang berukuran 1 meter dan berat mencapai 5 kg (kormoran galapagos, Phalacrocorax harrisi). Sejenis pecuk yang punah baru-baru ini, kormoran kacamata (Phalacrocorax perspicillatus) memiliki massa 6,3 kg.

 http://cdn1.arkive.org/media/5E/5E863062-4F01-468C-B6F0-1BFB8ACAD2A0/Presentation.Large/Bank-cormorants-with-kelp-gull.jpg

Mayoritas pecuk memiliki bulu berwarna gelap, namun beberapa jenisnya di belahan bumi bagian selatan warnanya hitam dan putih, dan ada pula di antaranya yang memiliki agak banyak warna di bulunya (misalnya shag Selandia Baru). Sementara itu banyak jenis pecuk yang memiliki kulit berwarna di wajah dan dagunya, biru terang, jingga, merah atau kuning, yang menjadi semakin terang warnanya di musim kawin.

Paruhnya panjang, tipis, dan berkait tajam; sangat berguna untuk menangkap dan memegang ikan yang menjadi mangsanya. Kakinya berselaput di antara keempat jarinya.

Mitologi Bahasa Burung

Mitologi Bahasa Burung

 Berkas:Odin hrafnar.jpg

Dalam Mitologi, literatur abad pertengahan dan okultisme, bahasa burung dipostulasikan sebagai sebuah bahasa yang mistis, bahasa ilahi yang sempurna, bahasa hijau, Bahasa Adam, Bahasa Enochian, Bahasa Malaikat atau sebuah bahasa mistis atau magis yang digunakan oleh burung untuk berkomunikasi dengan yang lain.


Dalam Agama Proto-India-Eropa, perilaku burung telah lama digunakan untuk tujuan ramalan oleh augur. Menurut Walter Burkert, kebiasaan tersebut mungkin berakar dari masa Paleolitik saat, selama Zaman Es, manusia mencari bangkai dengan mengobservasi burung-burung pemulung. Ada juga contoh kontemporer komunikasi dan simbiosis burung-manusia.

Di Amerika Utara, gagak dikenal mengarahkan serigala (dan pemburu asli) ke mangsa yang mereka tidak bisa konsumsi. Di Afrika, Greater Honeyguide dikenal membimbing manusia ke sarang lebah dengan harapan bahwa sarang akan dilumpuhkan dan dibuka untuk mereka.

Sejak Renaissance, kicau burung menjadi inspirasi bagi bahasa rekayasa ilmu sihir, dalam bahasa musik tertentu. Bahasa siul yang didasarkan pada bahasa alami yang diucapkan juga terkadang disebut sebagai bahasa burung.

EF Ulat Hongkong

EF Ulat Hongkong

 http://images01.olx.co.id/ui/11/53/28/1300808335_179854528_3-bibit-ulat-hongkong-Hewan.jpg

Extra fooding yang kita berikan ke burung yang kita ternakkan bukan semata hanyalah sebagai pelengkap makanan burung saja.Tapi lebih dari itu extrafooding juga berperan dalam peningkatan kualitas kesehatan burung,kestabilan suara burung,serta meningkatkan antibodi tubuh si burung sendiri.



Salah satu extrafooding yang akan kita bahas kali ini adalah extrafooding yang berupa ulat hongkong atau yang di Jawa sering disebut dengan uler hongkong.Keberadaannya pertama kali dianggap remeh karena bentuknya yang kecil dan menggeliat,membuat kebanyakan orang enggan menyentuhnya.

Belakangan keberadaan ulat hongkong semakin dicari oleh para penggemar burung kicau,karena memang sudah terbukti keberhasilannya menggunakannya.Sartono,tetangga saya yang juga memelihara burung kicau juga menuturkan,"nek nganggo uler hongkong suarane jan luwih banter tenan,tur manuk yo ra gampang keneng penyakit".

Jika di bahasa Indonesia-kan ungkapan Sartono tersebut seperti ini,"jika memakai ulat hongkong suara burungnya lebih kencang,dan tidak mudah terserang penyakit".Demikian yang dapat disampaikan serta penuturan salah seorang pengguna ulat hongkong.Masih ragu memakai ulat hongkong?Pertimbangkan lagi

Saturday, December 22, 2012

Sitrun

Sitrun

http://www.artfullbirds.com/Hill%20Blue-flycatcher.jpg

Burung Sitrun (Cyornis ruckii), di pulau Sumatra dikenal sebagai Sikatan Biru dan Sikatan Aceh, sedangkan di pulau Jawa dikenal sebagai burung Sitrun. Penyebarannya berada di wilayah kota Medan, Sumatra Utara dan pulau Jawa. Spesies ini ini ditemukan pada tahun 1918, sejak saat itu mungkin populasinya sangat menurun akibat dari perusakan habitat. Namun, belum diasumsikan telah punah. 


Nama Inggris ...... : Rueck's Blue-flycatcher
Nama Indonesia .... : Sitrun, Selendang Biru dan Sikatan AcehPenyebaran lokal .. : Hutan sekunder di dataran rendah di daerah Medan, Sumatera utara.
Informasi lainnya . : Cyornis ruckii mempunyai sepupu yang berasal dari Cina Selatan dan Indocina yaitu Cyornis hainanus.
Distribusi dan populasi Cyornis ruckii diketahui dari dua spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1917 dan 1918, di Tuntungan dan Delitua di dataran rendah Sumatra Utara, Indonesia. Dua spesimen terdapat juga di Malaysia, tetapi diperkirakan juga berasal dari Sumatra.

Kacer Punah Di Singapura

Kacer Punah Di Singapura

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-OAkAbQ7F-pP_a2_Hc4o8pbgyHi-yZiNw9NFmqSK6yODZq2R_ThRbcHnoKhq5qcAS5RPKYPSs6-UhUwQvcS0LALzK_rvisRz2kqCzs4-iDspPNXeD5hAcchfWyCi72YbXT-rryIKKPTE/s1600/kacer.jpg

Kacer dulunya memiliki wilayah hidup yang luas dan secara umum juga hidup di Singapore, tersebar di seluruh pulau, dan hidup bebas. Tapi kini mereka telah terhapuskan di Singapore. Dalam beberapa tahun sebelum ini, kacer dinyatakan telah punah. Tetapi, akhir-akhir ini, ditemukan beberapa ekor kacer yang beterbangan di suatu wilayah di Singapore, tepatnya di Sungei Buloh Nature Park. yang mana wilayah ini menjadi benteng terakhir untuk populasi kacer yang menyenangkan, walaupun kehidupannya tetap rentan, akibat perburuan liar.

Kacer memiliki variasi makanan buah-buahan, tetapi lebih memilih untuk makan serangga dan cacing. Mereka mencari makan di pohon-pohon maupun di tanah, di mana mereka melompat dengan ekornya terangkat.



Kacer lebih memilih daerah terbuka seperti hutan bakau, taman, daerah budidaya. Mereka jarang ditemukan di dalam hutan.Kacer sebagai burung berkicau, memiliki kemampuan berkicau yang bervariasi menyenangkan dan mampu meniru panggilan dari burung lainnya. Mereka gesit dan sangat lincah. Mereka mudah dikenali karena mereka tidak malu-malu bernyanyi dan bertengger di dahan pohon.

Biasanya Kacer berkembang biak pada pada bulan Januari sampai Juni. Jantan dan betina suka bernyanyi di pagi hari dan sore hari, tetapi di saat merasa senang burung ini akan bernyanyi sepanjang hari, dengan diikuti ekor yang bergerak naik turun serta membuka lebar selaras dengan kicauan. Mereka bisa menjadi sangat teritorial selama berkembang biak.

 Mereka membangun sarang mereka hampir di mana saja dari semak-semak tebal, di garpu cabang pohon kecil, telapak tangan (di dasar daun palem), pohon berlubang dan bahkan dekat tempat tinggal manusia: di bawah beranda, di sebuah lubang di dinding, di sebuah kaleng tua bisa, dan juga di kandang peliharaan.

 Sarang biasanya dibangun rendah. Sarang mereka besar, tidak teratur, berbentuk cangkir dangkal longgar yang terbuat dari daun rumput atau kering, ranting, lumut dan akar. Sarang dilapisi dengan serat atau rumput. 3-5 telur diletakkan, biru pucat atau kehijauan dengan bintik-bintik coklat atau ungu.

Kacer tidak memiliki kebiasaan bermigrasi, tetapi dari survei beberapa peneliti burung, bahwa kacer ternyata populasi kacer tersebar hampir di seluruh Asia, temasuk di India, China, Taiwan sampai ke Asia Tenggara, Malaysia, Thailand dan Indonesia.

Kacer pernah hidup dengan bebas dan sering dijumpai terbang bebas di Singapore pada tahun 1920-an. Tragisnya pada tahun 1970-an, populasi kacer di Singapore menyusut dengan pesat dan hampir punah, hanya tinggal belasan ekor dan hanya ditemukan pada beberapa pulau-pulau lepas pantai. Hal ini disebabkan terutama oleh perburuan illegal untuk kompetisi burung, perdagangan burung termasuk keluarga Jalak (Mynas, Acridotheres spp.) 

Dan hilangnya habitat yang disukai mereka: bakau dan daerah pedesaan. Pada tahun 1980-an, burung kacer di Singapore dipindahkan ke hutan lindung. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang penderitaan Kacer itu, sedikit membantu pertumbuhan Kacer di Singapore. Di Semenanjung Malaysia dan Indonesia, kacer masih umum dan tidak dilindungi oleh hukum, walau mereka terus terjebak pada perburuan liar.

Friday, December 21, 2012

10 Burung Paling Berbahaya

10 Burung Paling Berbahaya

Di dunia kita ini terdapat beberapa burung yang dikategorikan sebagai burung berbahaya. Berbahaya bagi binatang lain di sekitarnya, dan juga kadang sangat membahayakan bagi manusia. Karena burung-burung ini sangat agresif dan suka menyerang siapapun yang berada di sekitarnya, termasuk manusia.

10. Rhea
Rhea
by: animaladay.blogspot.com
Ini adalah burung yang berukuran besar dan tidak dapat terbang. Rhea ini asli Amerika Selatan, merupakan burung besar yang dapat tumbuh mencapai berat 60-80 kilogram. Sekilas burung ini mirip burung Unta, tetapi berbeda, walaupun masih memiliki hubungan kerabat. Berukuran lebih kecil dari burung Unta dan tidak seagresif Kasuari.

Rhea memiliki kaki berotot yang sangat kuat, memiliki taji keras pada kaki kedua kaki dan juga tendangan yang sangat berbahaya, yang memiliki kekuatan sebesar 800 pon. Tendangan ini dapat membuat hewan lain atau manusia mengalami cedera serius.


9. Vulture
Vulture
by: thebuzzonhr.com
Burung ini sangat berbahaya jika berada dalam posisi terpojok. Seekor burung Vuture (saat ini mulai terancam punah). Burung Vultures ini dapat mendesis atau membuat suara mendengus yang menyeramkan untuk mempengaruhi mental musuh yang menjadi saingan mencari makanan, termasuk terhadap manusia yang dianggap sebagai gangguan. Burung ini memiliki paruh melengkung tajam yang bisa merobek dan mencabut daging. Selain itu burung ini memiliki penglihatan 2 kali lebih tajam dari burung Elang.






8. Eagle (Elang)
Eagle
by: allinfodir.com
Elang adalah binatang yang kuat (mampu membawa sesuatu seberat 4 pon). Burung Elang ini sangat agresif. Walaupun mereka tidak terlalu berbahaya bagi manusia di alam liar. Tetapi di dalam ruangan yang terbatas, cakar dan paruh mereka dapat mencederai manusia dan mengakibatkan luka robek yang dalam, serta daging yang tercabut. Burung ini mampu makan daging setengah kilo dalam waktu 4 menit). Burung Elang ini memiliki penglihatan yang sangat tajam, mampu melihat mangsa yang berukuran kecil seperti tikus atau kelinci pada ketinggian 500 meter.




7. Hawk
Hawk
by: squidoo.com
Burung ini sebagai burung pemangsa berukuran besar, memiliki cakar tajam dan paruh kuat yang digunakan untuk berburu, serta memiliki kecepatan dan kelincahan. Burung ini bisa memberikan bahaya yang sangat serius bagi manusia. Burung ini bisa merobek, melubangi dan mencabut daging dengan mudah dari tubuh mangsa dan manusia. Bahkan burung ini pun bisa mematahkan tulang belakang dari mangsanya, termasuk manusia. Burung ini tidak memiliki rasa takut terhadap apapun, bahkan apabila ada seekor burung Elang yang telah mendapatkan mangsanya, maka dengan mudah burung ini akan merampas secara paksa dari burung Elang.

6. Falcon
Falcon
by: animals.howstuffworks.com
Burung Falcon ini, sebenarnya masih berkerabat dengan Hawk dan Eagle, tetapi tidak memiliki rasa takut terhadap apapun dan lebih agresif dari kedua sepupunya tersebut. Di alam liar burung Falcon akan menyerang kedua sepupunya ini apabila bertemu. Burung ini terbang lebih tinggi dari Hawk dan Eagle, sehingga kehadirannya sering tidak diketahu oleh mangsa-mangsanya. Burung ini akan menukik turun dengan kecepatan yang sangat tinggi, bisa mencapai kecepatan tertinggi 300 km/jam. Sehingga si mangsa tidak menduga kehadiran burung Falcon ini, yang secara tiba-tiba telah mencengkeram tubuh sang mangsa.
Tidak terkecuali kehadiran manusia pun tidak membuat takut burung ini. Sering terjadi, hewan peliharaan seperti kucing, kelinci dan anak anjing yang sedang bermain di halaman rumah pun menjadi santapan empuk burung Falcon ini.

5. Owl
Owl
by: dicts.info
Owl atau burung Hantu adalah termasuk raptor, predator, atau burung pemangsa yang menakutkan. Terbang dalam kegelapan secara diam-diam dan langsung menyergap mangsa tanpa mengetahui kehadirannya yang secara tiba-tiba. Burung ini menggunakan cakar dan paruh untuk membunuh, menangkap dan memakan mangsanya. Burung ini akan sangat berbahaya apabila berada dalam ruangan yang tertutup, dan merasa terancam atau sedang stres dan gelisah, yang bisa sangat berbahaya terhadap kehadiran manusia di sekitarnya.


4. Seagulls
Seagull
by: photo.net
Seagull, atau burung Camar sangat agresif dan terkenal suka menyerang dan mematuk kepala orang-orang untuk melindungi sarang dan anak nya. Bahkan, orang-orang Inggris terpaksa membawa payung untuk menghindari serangan itu. Pernah satu kejadian seorang wanita dibawa ke ruang gawat darurat karena mengalami luka menganga pada kepala, akibat serangan burung Seagull ini, karena serangan dari paruh tajam burung ini. Bahkan burung Seagull ini sanggup membunuh anjing peliharaan. Pada beberapa kasus anjing-anjing peliharaan di pesisir pantai banyak yang dibunuh oleh burung Seagull ini.

3. Canada Goose
Canada Goose 
by: en.wikipedia.org
Canada Goose, atau Angsa Kanada sangat agresif. Walau kita berfikir cuma seekor angsa, Tetapi jangan coba-coba mendekati Angsa Kanada ini, apalagi bisa berada dekat  dengan sarang burung ini, maka dengan gerak yang sangat gesit, burung ini akan marah dan langsung mengejar, bahkan menyerang, mematuk dan menggigit siapapun yang mendekati sarang burung ini.








2. Ostriches
Ostriches
by: articlesweb.org
Burung unta adalah burung gugup dan bisa sangat berbahaya. Mereka merupakan burung terbesar yang masih ada (mereka bisa tumbuh mencapai tinggi 3 meter dan berat lebih dari 350 pon). Kecepatan burung Unta ini berlari sangat cepat, bisa mencapai 30 mil per jam selama 10 mil. Burung Unta ini memiliki kaki yang kuat serta tendangan yang sangat luar biasa, dan bisa membunuh seekor Hyena. Kaki burung Unta ini juga memiliki cakar yang sangat tajam, mampu memberikan banyak lubang dan cakaran pada tubuh binatang lain yang dianggap mengganggu ketenteraman mereka. Paruh burung Unta ini yang dianggap paling menakutkan, karena dengan sekali patukan pada kepala manusia, akan dengan mudah memecahkan tengkorak kepala manusia.

1. Cassowaries
Cassowaries
by: birds.catchsmile.com
Kasuari, sebuah spesies langka yang saat ini terancam punah. Burung ini memiliki ukuran tubuh besar yang hidup di hutan hujan, hutan dan rawa di Australia. Burung Kasuari tidak bisa ditebak, sangat agresif dan terkenal karena kaki besar mereka, yang bisa dengan mudah mencakar bahkan merobek tubuh manusia. Tendangan burung Kasuari ini pun mampu memecahkan tulang, dan cakar burung ini bisa disamakan dengan pisau yang sangat tajam. Pada beberapa kasus di Australia, burung Kasuari ini pernah beberapa kali mencederai serius manusia, bahkan sampai membunuh manusia dengan kondisi yang mengerikan. Burung ini terlihat tenang, bahkan seperti jinak terhadap kehadiran manusia, tetapi begitu kita mendekati burung ini, kadang-kadang secara tiba-tiba tanpa kita sadari burung ini menyerang dengan secara membabi-buta. Berbagai sumber

Anis Enggano ( Zoothera leucolaema )

Anis Enggano ( Zoothera leucolaema )

http://ibc.lynxeds.com/files/pictures/IBC_Enggano_Thrush_chick_resize_09_february_2009_Filip_Verbelen.jpg

Punglor Enggano atau Anis Enggano. Mungkin saja bagi sebagian kecil penggemar burung, khususnya yang di pulau Jawa, dan Sulawesi, nama Punglor Enggano masih terasa asing. Tapi bagi kalangan penggemar burung di Sumatra burung ini lumayan dikenal.

Punglor Enggano, memiliki nama ilmiah Zoothera leucolaema (Enggano Trush), hidup dan tersebar di pulau Enggano, yang terletak di pulau Enggano, sebelah barat pulau Sumatra, atau di sebelah barat kota Bengkulu.

Burung Punglor Enggano ini adalah burung endemik pulau Enggano yang berada di provinsi Bengkulu, walaupun kadang-kadang terlihat juga 1 atau 2 ekor berkeliaran di hutan Bengkulu pulau Sumatra. Tapi daerah aslinya adalah di pulau Enggano.
 
Dilihat dari bentuk fisik burung Punglor Enggano ini, sekilas mirip dengan Punglor Kembang (Zoothera interpres), tetapi di bagian daerah dada lebih putih bersih. Ukuran tubuh sedang, seukuran dengan Punglor Kembang, sehingga kadang-kadang burung ini disebut juga sebagai Punglor Kembang Enggano.

Kemampuan berkicaunya, menurut penggemar burung di Bengkulu, perbandingan 12 - 12 dengan Punglor Kembang, alias memiliki kemampuan yang sama hebatnya. Kecerdasan juga dimiliki burung ini, sehingga mudah menangkap suara-suara burung master yang ada di sekitarnya. Hanya saja, burung ini sangat sensitif terhadap suara-suara yang keras, lalu lalang manusia, mobil dan motor serta perawatan yang terkesan sembarangan.

Mungkin dengan perawatan yang baik, serta dengan melatihnya di tempat-tempat keramaian, bisa membuat burung ini mampu bersaing dengan sepupu-sepupunya yang lebih populer di pulau Jawa.

Thursday, December 20, 2012

Merebaknya Burung Awetan

Merebaknya Burung Awetan

 http://img694.imageshack.us/img694/3950/cendrawasih2.jpg

Memang tak banyak berfikiran bahwa awetan burung baik langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi keberadaan burung itu sendiri di alam liar,yang mana merupakan tempat tinggal dan berkembang biaknya secara alami.



Perburuan untuk burung-burung endemikpun semakin hari semakin gencar dilakukan oleh para pemburu sekaligus pembuat awetan burung.Yang menjadi favorit untuk diawetkan adalah burung-burung endemik ataupun burung langka.

Alasan dipilihnya burung-burung endemik adalah burung itu merupakan ikon ataupun simbol dari sebuah daerah ataupun dari sebuah negara.Begitu pula juga awetan burung langka,atau sangat langka sekalipun.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBwBPXMt0Ma4CCs-8pRww1MsMmPqLNR1fGZtm8dhhwU07ygSPCBcALcFLVlUCPxBAdlqQcN4TAvmzjdx2q4uzmfaGuRDe0tYWnQDGV4EwOgmW2tU74DrisegL1FCEExw5AREwVlejrkQTU/s1600/awetan+burung.jpg

Semakin endemik atau semakin langka keberadaan seekor burung di alam liar,semakin tinggi pula harga yang ditawarkan oleh si penjual burung yang sudah awetan.Saatnya kita seminimal mungkin menekan peredaran burung awetan yang belakangan ini makin banyak tersedia di pasaran.Atau anda ingin melihat satu per satu jenis burung yang ada mulai punah.

Kacer Tidak Mau Moulting

Kacer Tidak Mau Moulting

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixMr-BQw7iWjDPLqrIwr4IAmz_ru6k0ImXy3CXI0SZj64xmr485wXMzOPN65v9mx-AFJ_SEbuQdhf2JlrKT6YePqPJ1Q1p5Sk6mepuEkZQRsPkpq080CRSGAOPMU8iC5BoWrlgsbVAcOo/s320/kacer.jpg

Pernah punya Kacer yang tidak mau ganti bulu ? Ganti bulu pada beberapa daerah memiliki sebutan yang berbeda. Ada yang mengatakan "Mabung", "Bluruh", "Rontok Bulu" dan lain-lain.


Pada beberapa kacer yang mengalami tingkat stres pada bulu, akibat pemberian extra fooding yang jor-joran, dengan maksud meningkatkan performa burung. Tapi apa daya, sesaat memang burung bertambah fight, tapi efek lain berdampak pada bulu burung yang semakin kusam dan pada saat seharusnya burung memasuki ganti bulu, ternyata sang burung kacer tidak berganti bulu, bahkan performa burung pun semakin menurun. Kadang-kadang burung kacer pun jadi agak malas bunyi. 

Bahkan kadang-kadang timbul perilaku aneh seperti mematuk bulu ekor dan lain-lain.
Dalam keadaan seperti ini, si pemilik burung biasanya mencoba berbagai macam obat-obatan perontok bulu,  awalnya beberapa helai burung terlihat seperti hendak rontok, tapi tetap saja burung tidak mau rontok bulu, dan berganti dengan bulu baru. Alhasil, si pemilik pun berniat menjual burung nya dengan harga "obral". Sayang kan, apabila seandainya itu adalah burung bagus, atau burung prestasi.
 
Beberapa orang teman, pernah mengalami hal semacam ini, dan ada yang berhasil dan banyak juga yang gagal dan berakhir terjualnya si burung ke orang lain. Tapi, apa yang terjadi, begitu pindah tangan ke orang lain, ternyata si burung mau rontok bulu, dan kembali menjadi burung yang bagus dan berprestasi. Hal ini tentu menjadi penyesalan bagi si pemilik burung pertamanya.

Jadi bagaimana ?

Ini ada pengalaman seorang teman, mungkin berhasil, mungkin juga tidak, tapi bisa dicoba, kan ?
Burung Kacer seorang teman, pernah mengalami tidak mau berganti bulu selama hampir 2 tahun. Di bagian leher dan dada, sampai botak tidak mau tumbuh bulu.

 Menurutnya, akibat pemberian ulat hongkong dan ulat kandang yang berlebihan. Awal pemberian ulat hongkong dan ulat kandang, burung sangat fight, dan selalu mendapat hasil yang memuaskan di setiap even lomba burung, tapi 1 tahun terakhir, burung tidak kerja maksimal, mungkin akibat kondisi bulu yang parah, sehingga burung di even lomba, hanya berbunyi sekedarnya, dan pulang tanpa hasil apa-apa.

Setelah mencoba beberapa resep dari orang, dan ternyata tidak berhasil juga. Upaya terakhir, akhirnya mencoba dengan cara mengganti pakan burungnya, yang tadinya bermerek bagus, menjadi pakan ala kadarnya, yaitu memberi BR 1 (sejenis pakan ayam). Dan sangkar burung dikerodong dengan kain agak gelap, dan menggantungnya di ruangan yang beratap seng. Dengan tidak memberi extra fooding apapun pada si burung, hanya memberikan sebuah bak kecil dalam sangkar serta pakan BR 1. Burung pun dibiarkan tanpa dirawat apa-apa, dan sangkat jangan dibersihkan. Agak kejam ya! .

Burung sekali-sekali dilihat, apa makanannya masih ada atau tidak. Hal ini memakan waktu selama 1 atau 2 bulan. Pada suatu pagi, teman saya mengintip burungnya dari bawah kerodong, ternyata bulu-bulu sang burung sudah rontok total, dan setumpuk bulu burung sangat banyak di lantai sangkar.
Ternyata si burung, akhirnya berganti bulu juga, yang tentunya hal ini membuat senang teman saya. 

Sebulan kemudian, si burung kacer pun telah memiliki bulu baru, terlihat cerah dan mengkilat, dan tentunya siap dirawat kembali, seperti semula.Setelah itu perawatan pun, kembali dengan mengatur pola makanan yang baik, memandikan dalam keramba, extra fooding yang normal. jangkrik 2 pagi dan 2 sore, serta kroto bersih secukupnya setiap hari.

Punglor Buru ( Zoothera dumasi )

Punglor Buru ( Zoothera dumasi )

http://www.birdforum.net/opus/images/thumb/1/16/Buru_Thrush.jpg/550px-Buru_Thrush.jpg

Punglor Buru atau dalam bahasa latin Zoothera dumasi, adalah satu lagi burung punglor dari genus Zoothera, yang berasal dari daerah kepulauan Maluku, tepatnya di pulau Buru, kabupaten Maluku, Indonesia.

Ternyata bukan cuma orang-orang dari Maluku saja yang pintar nyanyi, seperti Melly Goeslaw, Bob Tutupoli, Yopie Latul dan lain-lain, burung-burung yang berasal dari daerah Maluku ini pun pintar-pintar bernyanyi, alias berkicau, salah satunya Zoothera dumasi, atau yang dikenal dengan nama Punglor Buru atau Anis Buru.

Sekilas Punglor Buru ini terlihat dari depan mirip dengan Punglor Kembang (Zoothera interpres), tapi kalau dilihat dari belakang mirip dengan Punglor Cendana (Zoothera peronii). Jadi tidak heran, kalau pada awalnya orang mengira burung ini merupakan hasil peranakan silang dari Punglor Kembang dan Punglor Cendana.

Dari segi suara, burung ini memiliki volume sedang, tapi beberapa, ada juga yang bersuara keras (nyaring). Kemampuan berkicau burung ini juga termasuk oke lah, artinya cepat menangkap suara-suara burung lain atau burung master. Selain itu, suara dasar burung ini pun sangat bervariasi, tidak kalah dengan sepupu-sepupu lainnya, seperti Punglor Cendana, Punglor Kembang, Punglor Macan dan Punglor Merah. Dalam kata lain, enak didengar dan dinikmati.



Di pasaran, seperti di pasar-pasar burung di pulau Jawa, burung ini sangat susah ditemui. Kalaupun ada, sudah pasti harganya pun tergolong mahal. Dengar-dengar dari teman, katanya para kolektor burung di Surabaya dan Jakarta, sudah ada yang memiliki burung Punglor Buru ini. Hanya saja informasi tidak menjelaskan, apa burung Punglor Buru ini sudah layak disertakan dalam lomba/ kontes, atau masih dalam taraf didikan.

Di kampung halamannya, atau di habitatnya, burung Punglor Buru ini berdiam di dataran tinggi, di daerah dekat dengan sungai-sungai di pedalaman. Bagi masyarakat di pulau Buru, burung ini juga termasuk burung yang mereka jaga habitatnya. Sehingga burung ini aman dari kepunahan, dan terlindungi dari serbuan para pencari burung dari pulau Jawa.

Punglor Buru, menyukai makanan serupa dengan sepupu-sepupunya, seperti cacing, jangkrik, belalang, krto dan jenis ulat-ulatan. Burung ini juga menyantap buah-buahan, seperti pisang, pepaya dan lain-lain. Perawatan, tidak jauh berbeda dengan jenis-jenis Zoothera lainnya, termasuk harus agak berhati-hati, karena burung ini juga termasuk burung yang mudah stres, apabila dirawat tidak dengan sepenuh hati.

Punglor Cendana ( Zoothera peroni )

Punglor Cendana ( Zoothera peroni )


Punglor Cendana merupakan nama burung dari jenis Punglor/ Anis yang berasal dari daerah Flores dan Timor Leste, yang memiliki nama ilmiah Punglor Cendana, sekilas mendengar nama cendana, bukan berarti burung ini milik keluarga cendana. Tentu tidak ada hubungan sama sekali.

 
Awal kehadiran burung ini dianggap dingin, dan tidak terlalu mengejutkan di dunia kicauan Indonesia, karena sekilas mirip dengan jenis Punglor Kening/ Punglor Kayu (Turdus obscurus). Ternyata ketika mendengar burung ini berkicau, maka sangat mengejutkan karena kemampuan berkicau burung ternyata sangat baik, sehingga membuat harga burung ini pun langsung melonjak dan bersaing dengan sepupu-sepupunya yang sudah lebih dahulu malang melintang di kancah perburungan Indonesia, seperti Punglor Kembang dan Punglor Merah.
Punglor Cendana ini terdiri dari 2 subspecies, yaitu:
  • Zoothera peronii peronii (Vieillot, 1818), tersebar di pulau Rote dan Timor Barat.
  • Zoothera peronii audacis (Hartert, 1899), tersebar di Timor Leste, Wetar, Romang dan Babar.
Dilihat dari bentuk postur, Zoothera peronii memiliki bentuk mirip Punglor Merah dan Punglor Macan, dan juga mirip dengan Punglor Kening/ Kayu. Dugaan orang pertama sekali, bahwa burung ini merupakan silangan dari burung Punglor Macan, Punglor Merah dan Punglor Kening/ Kayu.
Kemampuan berkicau burung ini tergolong istimewa, karena dengan mudahnya akan mencerna suara-suara lain di sekitarnya, sehingga tidak sulit untuk menambahkan variasi suara lain ke burung ini. Dari segi volume, juga bisa diandalkan untuk bersaing di kelasnya, karena dengan memiliki yang lumayan keras, sehingga di beberapa kelas dapat membuat para juri menoleh ke burung ini untuk sekian lama.
Bagi para penggemar burung kicauan, burung ini dianggap istimewa, hanya saja dari beberapa komentar, mengatakan bahwa yang kurang sreg dari burung ini, adalah gayanya yang suka "nungging". Jadi walau burung ini bersuara "indah", tapi gaya dan penampilan dianggap "kurang menarik". Kebanyakan penggemar burung membandingkan dengan gaya Punglor Merah yang sangat populer dengan gaya :"teler" nya.
.Awal kehadiran burung ini dianggap dingin, dan tidak terlalu mengejutkan di dunia kicauan Indonesia, karena sekilas mirip dengan jenis Punglor Kening/ Punglor Kayu (Turdus obscurus). 


Ternyata ketika mendengar burung ini berkicau, maka sangat mengejutkan karena kemampuan berkicau burung ternyata sangat baik, sehingga membuat harga burung ini pun langsung melonjak dan bersaing dengan sepupu-sepupunya yang sudah lebih dahulu malang melintang di kancah perburungan Indonesia, seperti Punglor Kembang dan Punglor Merah.
Punglor Cendana ini terdiri dari 2 subspecies, yaitu:
  • Zoothera peronii peronii (Vieillot, 1818), tersebar di pulau Rote dan Timor Barat.
  • Zoothera peronii audacis (Hartert, 1899), tersebar di Timor Leste, Wetar, Romang dan Babar.
Dilihat dari bentuk postur, Zoothera peronii memiliki bentuk mirip Punglor Merah dan Punglor Macan, dan juga mirip dengan Punglor Kening/ Kayu. Dugaan orang pertama sekali, bahwa burung ini merupakan silangan dari burung Punglor Macan, Punglor Merah dan Punglor Kening/ Kayu.
Kemampuan berkicau burung ini tergolong istimewa, karena dengan mudahnya akan mencerna suara-suara lain di sekitarnya, sehingga tidak sulit untuk menambahkan variasi suara lain ke burung ini. Dari segi volume, juga bisa diandalkan untuk bersaing di kelasnya, karena dengan memiliki yang lumayan keras, sehingga di beberapa kelas dapat membuat para juri menoleh ke burung ini untuk sekian lama.

Obat Pentet Salto

Obat Pentet Salto

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje7LCjXBhJJoIu8AUi9DIkYYAoNu6uUxfLzIiQoWDpWRisI7jmgq6vIMgodFvskkplLL4vfj1YIcVnJjF5DYsqpsWYyVmfsNfwt7MdqQcID-RfHOLeWIBMcBBCNzPqWns_cml-ltdnXOQ4/s1600/pentet+3.jpg

Para penggemar burung, sebagian pasti pernah memelihara burung Cendet atau Pentet, atau Toet. Burung yang cerdas ini memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar burung kicauan di Indonesia. Di beberapa daerah di Indonesia burung Cendet ini sering disebut sebagai burung penunggu tamu. 


Pasalnya apabila telah dipelihara lama di rumah, burung Cendet ini selalu berbunyi apabila ada seseorang yang datang ke rumah. Burung ini seperti memberitahu kedatangan seseorang, atau sekedar menggonggong layaknya seekor anjing yang menjaga rumah pemiliknya.
Kebanyakan burung Cendet, memiliki kebiasaan Salto, yang bagi sebagian penggemar burung kicauan, adalah "menjengkelkan", karena menurut mereka merusak gaya burung ini. Bahkan ada burung Cendet yang karena keasikan ber "salto" ria, sehingga lupa berkicau. Pastinya hal ini membuat jengkel si pemilik burung Cendet ini, Padahal sudah dibeli dengan harga mahal, tapi ternyata setiba di rumah, seiring berjalannya waktu, hari ke hari, muncul kebiasaan salto burung cendet ini, yang tentunya berbahaya juga bagi burung-burung lain di rumah, yang biasanya gerak "salto" ini bisa ditiru oleh burung peliharaan lain.

Bagaimana cara menanggulanginya ?
Ini ada satu tips, yang pernah dilakukan oleh seorang teman, yang pernah memelihara burung Cendet dengan jurus "salto", awalnya katanya "lucu" melihat burungnya "salto". Tapi lama kelamaan, kok malah pusing melihat burung kesayangannya salto, yang setiap harinya justru semakin parah.
Jadi bagaimana ?

Setelah berbagai cara dicoba, seperti memberi karet, tali sampai akhirnya sangkar burung penuh dengan tali dan karet, dengan maksud menghambat gerak si burung cendet untuk bersalto. Tapi usaha ini gagal, malah si burung cendet tambah terampil saja "salto" nya.


Suatu pagi setelah memandikan burung kacer dan murai di keramba bak mandi burung, ia mencoba memasukkan burung Cendetnya ke dalam keramba mandi burung. Sehari 2 kali, pagi dan sore. Hal ini dilakukan setiap hari selama 1 minggu. Eh .. dengan dicobanya burung cendet masuk dalam keramba, ternyata kebiasaan "salto" nya berkurang, dan setelah 2 minggu tetap dimandikan dalam keramba, maka kebiasaan "salto" nya pun hilang sama sekali. Dan burung Cendet milik teman saya ini pun, kembali seperti sedia kala, pulih dan rajin berkicau lagi.

Menurut teman saya itu, yang penting jangan sekali-sekali memasukkan burung Cendet ke dalam sangkar burung yang berukuran kecil. Apabila hal ini dilakukan, maka burung Cendet akan mudah stress, dan hal ini lah yang bisa membuatnya ber "salto-salto" untuk menghilangkan kejenuhan dan stress akibat berada di sangkar yang kecil. Selain itu apabila menggantung burung Cendet, jangan sekali-kali menggantung sangkar burung cendet dengan sangkar burung lain yang burungnya suka salto, seperti jalak hitam, robin dan burung-burung lain yang punya kebiasaan salto.

Seekor Trucukan Albino ( $ 16.000)

Seekor Trucukan Albino ( $ 16.000)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDGP6q2A2PHZ50K9Z3jmwp7CnaKkZNi4REbs1ZTR4B6n3XGZISfKdLFkm4ZfUK0OfRPq1BOazGPI6FcZAVB_RAyRPcKPrFU52VYeU57zCUB0vOsjbpubuKJzoVkvrKtup5UWmmbBJnAU-H/s1600/trucukan+albino.jpg
 
Di Singapur (Singapore), ternyata ramai juga para penggemar burung, beberapa jenis burung yang populer di Indonesia, ternyata populer juga di Singapur, seperti Muraibatu, Kacer dan lain-lain. 
Saat ini yang tetap memiliki penggemar banyak adalah burung Merbah Jambul. Beberapa burung Merbah Jambul yang berhasil menjuarai suatu even lomba burung, biasanya langsung memiliki harga yang tinggi. Hal ini mirip seperti di Indonesia. Hanya saja di Indonesia, burung Merbah Jambul kurang mendapat hati di penggemar burung kicauan.
Di Singapur, baru-baru ini seekor burung Merbah Jambul Albino mendapat tawaran sebesar $12.000, dan terakhir mendapat tawaran lain sebesar $16.000 (Sekitar Rp. 160.000.000 - jika 1$ = Rp. 10.000). Tapi sang pemilik belum berniat untuk menjualnya. 
Kasus tawar menawar burung ini mirip dengan yang terjadi di Indonesia. Tawar menawar burung yang telah meraih prestasi lazim terjadi. Hal ini tentunya semakin membuat para penggemar burung kicauan semakin bergairah mencetak burung-burungnya untuk menjadi burung jawara.

Wednesday, December 19, 2012

Tahapan Suara Cucak Rawa

Tahapan Suara Cucak Rawa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA7g_68fG-h1wSU1L7igx2b3oDn97LzSd0-V1SJRnDzH6qV1eYjCUvaqp4wOrPhZTZK7OZ1CAFi3qsu4pSn4feoXhDsl-Cvcl05VQjNL_HO7kQDl577NM-oowq5kpLBNInJfcFtoHfOAEZ/s1600/Cucak+Rowo+-+Straw+headed+Bulbul+2.jpg

Perlu diingat, tolok ukur tiap penggemar Cucak Rawa dalam memandang kualitas sangatlah berbeda. Bahkan para juri kontes cucakrawa pun memiliki pandangan yang berbeda pula dalam mengukur kualitas suara Cucak Rawa


Bila kita jeli, tiap Cucak Rawa menyenandungkan kicauan yang berbeda. Baik dari segi tempo, irama dll. Para juri kontes punya andil yang besar dalam menentukan kualitas suara Cucak Rawa yang kemudian menyebar melalui para penggemar dari mulut ke mulut untuk kemudian pula akhirnya menjadi style atau trend suara Cucak Rawa.

Berikut tingkatan suara Cucak Rawa :


a. Gedongan
Adalah kualitas yang menempati grade terendah. Disebut gedongan atau ngingklung (berasal dari kata ngelingkung/lingkungan) karena sudah tidak seperti umumnya Cucak Rawa yang harus memiliki suara alam/hutan/murni. 


 Jadi terkesan seperti kicauan yang umum/sering kita jumpai. Biasanya Cucak Rawa gedongan ini hanya sebagai pajangan saja (sebagai penanda status sosial) sehingga perawatannya kurang baik dan kurang terperhatikan. sedangkan suaranya sudah sangat terkontaminasi lingkungan sekitarnya. 

Mulai dari menirukan suara burung jenis lain, ataupun suara-suara yang sering terdengar di lingkungannya. Kicauannya lambat dan kurang jernih serta jarang terdengar kicauannya. Biasanya burung gedongan ini adalah burung betina yang kurang terperhatikan rawatannya.

b. Engkel

Disebut juga ngengkel, secara kualitas lebih baik dari gedongan karena masih tetap memiliki suara khas Cucak Rawa, namun suaranya kurang tebal, mengambang atau kurang memiliki tekanan suara dalam, lambat temponya. Peningkatan kualitas jenis suara ini hanya bisa sampai tahap engkel panjang. Biasanya suara ini lebih banyak dimiliki oleh Cucak Rawa jantan asal kalimantan yang salah perawatan.


c. Engkel panjang/engkel ngelagu
Sebenarnya kualitasnya sudah tergolong sukup baik. Cucak Rawa ini rajin berkicau, namun seringkali hanya menonjolkan variasi-variasi panjangnya saja dan jarang berkicau dengan irama yang cepat. Biasanya dimiliki oleh Cucak Rawa jantan asal medan, sumsel dan jambi yang salah perawatan.


d. Semi Roppel/Semi Rovel
Kecepatan suaranya lebih sering terdengar, namun masih terdapat celah/selah atau jarak antar variasinya masih ada lubang. Selah pada lubang tersebut ada kemungkinan terisi suara burung Cucak Rawa yang lain. Sehingga mengesankan berpasangan.


Cucak Rawa asal sumsel, jambi dan aceh yang perawatannya baik dapat mencapai kualitas ini


e. double slah (dari asal kata celah) (istilah/trend baru)

Istilah ini kurang populer dan dapat dikatakan baru. Tingkatan suara ini tergolong baik, speednya dibawakan lebih sering akan tetapi masih terdapat celah yang memungkinkan suara Cucak Rawa lain mengikutinya.


Biasanya, suara ini dimiliki Cucakrawa jantan asal lampung, sumsel dan jambi. Juga banyak dimiliki Cucak Rawa betina sal medan namun dlam tempo yang sedikit lambat.


f. Roppel/rovel/ngropel

Istilah roppel/rovel/ngropel istilah asalnya belum jelas, mungkin bisa diambil dari istilah rope/tali atau roll yang berarti bergulung. Suara jenis ini memang bercirikan suara yang panjang dan bergulung-gulung seakan tidak memiliki jarak, tidak ada celah/slah diantara tiap untaian iramanya serta terdengar bervolume besar dan keras.


Suara ini banyak dimiliki oleh Cucak Rawa betina asal medan dan Cucak Rawa jantan asal lampung.

Cucak Rawa betina roppel umumnya lebih berkualitas bila dibandingkan dengan jantan. Hal ini disebabkan Cucak Rawa betina akan meropelkan secara murni sementara jantan walaupun ropel, namun masih mau mengicaukan suara jenis lain sehingga nadanya terdengar kurang murni.

Adapun kelemahan Cucak Rawa betina kurang rajin berkicau bila dibandingkan dengan yang jantan. Terlebih bilamana yang jantan ini terpancing oleh suara burung pendampingnya, Cucak Rawa lain ataupun dalam kondisi birahi.

Hati-Hati Saat Beli

Hati-Hati Saat Beli

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA7g_68fG-h1wSU1L7igx2b3oDn97LzSd0-V1SJRnDzH6qV1eYjCUvaqp4wOrPhZTZK7OZ1CAFi3qsu4pSn4feoXhDsl-Cvcl05VQjNL_HO7kQDl577NM-oowq5kpLBNInJfcFtoHfOAEZ/s1600/Cucak+Rowo+-+Straw+headed+Bulbul+2.jpg

Membeli Cucak Rawa, khususnya yang masih bakalan perlu extra hati-hati, terlebih bagi seorang penggemar pemula. Secara umum memilih burung adalah pada prinsipnya adalah sama, apakah anakan itu berasal dari muda hutan maupun dari hasil breeding, sebab dipasaran keduanya selalu ada. 


Keduanya memiliki keuntungdan dan kerugian tersendiri, biasanya kalo dari muda hutan relatif lebih sulit dijinakkan, akan tetapi terkadang memiliki suara yang asli bawaan dari lingkungan di habitatnya, sedangkan kalo dari hasil breeding biasanya lebih mudah jinak akan tetapi terkadang tidak memiliki suara khas yang ada bila kita tidak melakukan pemasteran yang baik. 

sebaiknya pemilihan bakalan yang baik adalah bakalan yang di dapat dari hutan yang memang masih liar dengan harapan akan mendapatkan kualitas suara yang bagus serta memiliki kecenderungan yang roppel, tentu saja hal tersebut haruslah di barengi dengan perawatan yang baik, sabar serta telaten.

Macam-Macam bakalan.
Yang tersedia di pasaran terbagi 2 golongan besar, yaitu tangkapan liar dan hasil penangkaran. 


Perbedannya terletak pada :
1. Cucak Rawa Tangkapan Liar
Merupakan tangkapan dari alam bebas, dibagi dalam 3 golongan :


a. Cucak Rawa anakan
umumnya manja dan makannya masih disuapi. Kalau melihat orang biasanya menggetarkan sayapnya serta mebuka mulut minta disuapi.

Ada anggapan bahwa anakan tangkapan liar ini lebih baik dibandingkan hasil penangkaran. Pendapat ini tidak mutlak benar. Kualitas suara kelak akan lebih dipengaruhi oleh prawatan yang baik (asupan gizi dan Pemasteran)

b. Cucak Rawa Muda Hutan
Cucak Rawa muda/remaja dari hasil tangkapan liar disebut sebagai Cucak Rawa muda hutan.
Ciri-cirinya sebagai berikut :
1) warna kepala baian atas keputih-putihan
2) paruh berwarna ke abu-abuan
3) mata berwarna hitam keabu-abuan *dewasa mulai usia 7 bulan mulai berwarna merah atau kemerah-merahan*
4) kaki warna hitam keabu-abuan


c. Cucak Rawa Dewasa
tergolong sukar dijinakkan, liar dan sulit beradaptasi dengan lingkungan barunya. Secara umum bulu Cucak Rawa dewasa terlihat kasar dan cenderung lebih cerah.


Kebanyakan amanakala dipelihara akan banyak masalah hal ini lebih disebabkan karena cara perawatan yang kurang tepat serta dari karakter burung itu sendiri. Tidak jarang pula kondisi fisiknya rusak, terutama bulu ekor patah, tumbuh tidak sempurna, dan bahkan tidak jarang pula yang bulu ekornya sulit tumbuh kembali. *lazimnya disebut sebagai kasus tabrak ekor*

Bentuk Paruh Burung

Bentuk Paruh Burung

 Gambar 3.4 adalah contoh bentuk-bentuk paruh burung ses
Gambar dari masing-masing paruh burung yang tren saat ini.Berikut saya berikan sedikit gambaran bentuk patruh segala jenis burung yang ada di dunia.Mari kita lihat :







Mora Simanjuntak: Penyesuaian Diri Mahluk Hidup Dengan
Mora Simanjuntak: Penyesuaian Diri Mahluk Hidup Dengan

Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman
Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman

... Oleh karena itu, bentuk paruh setiap jenis burung j

Penyakit Kenari - Signs of Malnutritions

Penyakit Kenari - Signs of Malnutritions

 http://burunglovebird.files.wordpress.com/2011/10/whiteface-american-yellow.jpg

Apabila anda mempunyai peliharaan,khususnya burung lovebird,hendaknya memperhatikan salah satu penyakit dari burung ini.Penyakit burung ini namanya Signs of Malnutritions.Nama yang tak aneh untuk kalangan peternak burung lovebird.



Burung yang tetrindikasi terserang penyakit ini biasanya adalah bertingkah laku aneh,bahkan ada yang tidak mau makan.Apabila penyakit ini tidak segera ditangani,maka bersiaplah anda akan kehilangan salah satu burung peliharaan anda>

Yang dapat dilakukan jika burung sudah menderita prnyakit ini adalah :
  1.  Mengambilnya lalu meletakkannya tersendiri
  2.  Meletakkan pada suatu kandang khusus + extra lampu 5watt agar kondisi burung tetap hangat
  3.  Memberikan minuman yang steril,vitamin burung,ataupun antibiotik
Intinya adalah menyehatkan dahulu kondisi burung,dan pastikan anda tidak terlambat mengantisipasi jika burung mendertia penyakit ini.Selamat membaca dan kalau ada burung lovebird anda yang terindikasi penyakit ini,mungkin tips ini bisa sedikit membantu.Selamat mencoba.


Penyakit Kenari - Signs of Malnutritions

Penyakit Kenari - Signs of Malnutritions






 http://burunglovebird.files.wordpress.com/2011/10/whiteface-american-yellow.jpg

Apabila anda mempunyai peliharaan,khususnya burung lovebird,hendaknya memperhatikan salah satu penyakit dari burung ini.Penyakit burung ini namanya Signs of Malnutritions.Nama yang tak aneh untuk kalangan peternak burung lovebird.



Burung yang tetrindikasi terserang penyakit ini biasanya adalah bertingkah laku aneh,bahkan ada yang tidak mau makan.Apabila penyakit ini tidak segera ditangani,maka bersiaplah anda akan kehilangan salah satu burung peliharaan anda>

Yang dapat dilakukan jika burung sudah menderita prnyakit ini adalah :
  1.  Mengambilnya lalu meletakkannya tersendiri
  2.  Meletakkan pada suatu kandang khusus + extra lampu 5watt agar kondisi burung tetap hangat
  3.  Memberikan minuman yang steril,vitamin burung,ataupun antibiotik
Intinya adalah menyehatkan dahulu kondisi burung,dan pastikan anda tidak terlambat mengantisipasi jika burung mendertia penyakit ini.Selamat membaca dan kalau ada burung lovebird anda yang terindikasi penyakit ini,mungkin tips ini bisa sedikit membantu.Selamat mencoba.


Peternak Robin

Peternak Robin

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpo2FEbqPC4SC28Qm0jGaztdw65f2BBEbsn6t2RziVuQJM4-vzXFgpxOamwa7ds1Z3dcT7w1XKEbugBsrSxk6uovEk3x4g_dm_F8dmhwZ736ILPvWwYOGQnA1LYUSsi8-xgOcbFNIMc3eV/s1600/robinDM2103_468x271.jpg

Para pecinta burung pasti tak asing dengan burung robin. Sempat ngetop di tahun 1990-an, burung kicau impor asal China, Taiwan, dan Belanda ini menghilang saat flu burung merebank di Indonesia. Tahun ini, kicau si robin kembali dicari.

Memiliki ukuran tubuh yang mungil, yakni cuma 5 sentimeter (cm) hingga 7 cm, burung robin mampu memikat hati para pecinta burung. Bulunya yang berwarna-warni menggoda mata untuk mencermati keindahan fisiknya.


Salah satu peternak burung robin yang sudah cukup ternak dikalangan peternak robin lainnya adalah Yudha Tri Dharma yang berdomisili di Bekasi.Beliau memberikan sedikit penuturannya tentang usaha yang dijalaninya.

Meski termasuk burung impor, robin mudah beradaptasi di Tanah Air. Di habitat aslinya, robin hidup secara bergerombol. Ia juga termasuk burung yang lincah, terbang ke sana-kemari. Burung ini juga suka mengoceh hingga suara kandang ramai dan berisik

Meski begitu, ocehannya berirama sehingga merdu ketika sampai di telinga. Ocehan inilah yang turut mendongkrak harga burung robin. Semakin nyaring suaranya, semakin mahal harga jual si robin.

Menurut Yudha, ocehan yang keluar dari robin sangat tergantung dengan lingkungan sekitar burung. Robin juga lebih peka terhadap perubahan cuaca di sekitar tempat ia tinggal.


Tempat yang sejuk menjadi habitat terbaik bagi burung robin. Karena itu, jika tinggal di daerah panas, umur robin akan lebih pendek. Karena itu, Yudha memberi saran, pecinta burung yang tinggal di daerah dengan suhu panas harus rajin menaruh burung robin kesayangannya ke dalam ruangan. Sediakan air dalam kandang. Kalau robin kepanasan, ia akan berendam sendiri dalam air.-shvoong