Tuesday, December 18, 2012

PENANGKARAN BURUNG MURAI BATU

PENANGKARAN BURUNG MURAI BATU

GAMBAR disamping adalah sekilas tentang kandang penangkaran saya, tampak pasangan murai batu jantan dan betina sedang menempati kandang penangkaran tersebut.
dalam kandang penangkaran disediakan:
1. Tempat pakan yang terdiri dari 3 buah cepuk besar (kroto, UH dan VOOR)
2. Aquaarium kecil untuk tempat jangkrik yang biasanya saya beri dalam jumlah banyak
3. Kotak tempat Cacing yang telah di alasi air pada bagian bawahnya
4. Wadah minum, saya menggunakan wadah minum untuk ayam ras
5. Dua buah kotak sarang telur di tempatkan di bagian atas kandang
6. Asesoris, ragam tumbuhan, bebatuan kecil, pasir halus dan tempat mandi

Yang paling terpenting dari manajemen kandang penangkaran adalah intensitas cahaya yang masuk harus cukup memadai tidak terlalu panas dan tidak juga lembab, begitu juga dengan sirkulasi udara yang harus terkontrol, sehingga burung tetap sehat dan bisa berproduksi sesuai dengan harapan penangkar.

Jika kita bisa mengatur manajemen kandang dengan baik, tentulah Pasangan MB yang menempatinya akan cepat beradaptasi dan cepat pula berkembang biak, tinggal kita sesuaikan dan atur pakan yang diberikan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi MB agar birahi pasangan tersebut bisa kita kontrol.

Biasanya jika perjodohan kedua pasangan MB tersebut tidak mendapatkan kendala rata rata 1 sampai 2 minggu MB betina sudah mulai mengangkut bahan sarang dan mulai membuat sarang bersama dengan pejantannya, oleh sebab itulah sediakan tempat sarang bertelur lebih dari satu tempat agar pasangan tersebut bisa memilih posisi bertelur yang aman bagi dirinya.

Jika proses tersebut berjalan lancar, MB betina akan bertelur sampai dengan 4 butir telur maksimal bahkan ada yang sampai berjumlah 6 butir, namun kebanyakan MB betina bertelur 2 butir saja, dilanjutkan dengan proses mengerami telur kurang lebih 14 - 17 hari tergantung jumlah telur yang dierami, pada saat itulah masa masa kritis bagi penangkar dalam merawat dan membesarkan piyikan murai batu (jika Piyikan langsung di ambil oleh penangkar) namun jika piyikan di asuh oleh kedua indukan, penangkar harus extra siap menyediakan pakan hidup untuk indukan meloloh anaknya.***
SMBR:seputartangka