Monday, December 5, 2011

Memilih bakalan burung perkutut

Membeliperkutut memang tidak seperti membeli jenis burung lainnya. Dalam memilihperkutut, selain perlu ketelatenan juga butuh kejelian agar tidak kecewa dikemudian hari. Sebelum membeli perkutut ada beberapa kriteria yang harusdiperhatikan. Pertama, kalau bakalan tersebut untuk konkurs, jelas harusjantan. Kemudian, karena bakalan perkutut tersebut diidentikkan dengan piyik, sedangkankriteria piyik dalam perkutut sendiri dikategorikan mulai burung baru menetassampai berumur lima bulan, maka untuk membeli bakalan di masing-masing umurdiperlukan pengetahuan dan perhatian sendiri-sendiri. Jadi, dalam membelibakalan perkutut kita bisa membeli piyik mulai yang baru menetas (berumurbeberapa hari) sampai burung mulai menampakkan suara aslinya ketika burungberumur lima bulan.

Para pembeli perkutut, baik untuk didengar suaranya maupun untuk lomba, pastimemilih perkutut jantan. Perkutut jantan mempunyai suara nyaring, tekanan baspada suaranya besar, dan power-nya besar sehingga kalau berbunyi akan terdengarlantang dan stabil. Bagi penggemar perkutut yang masih baru dan awam tentangperkutut, agak sulit untuk membedakan antara perkutut jantan dan betina.Apalagi kalau membelinya masih dalam tahap bakalan.

Untuk membedakan perkutut jantan dan betina, bisa dilakukan dengan melihatsupit (tulang di bawah dubur). Kalau supit tersebut rapat atau hampirbersentuhan, bisa dipastikan jantan. Sebaliknya kalau jarak tulang supittersebut lebar (sekitar 1 cm atau seukuran jari tangan), berarti betina. Caraini baru bisa digunakan setelah piyik menginjak umur empat bulan. Sebelum umurempat bulan supit pada piyik jantan relatif renggang sehingga penggemarperkutut yang awam akan kesulitan menentukan bakalan jantan dengan cara ini.

Setelah bakalan berumur empat bulan, apalagi kalau sudah di atas enam bulan,secara alami supit jantan akan menyempit sehinga mudah membedakannya denganyang betina. Selain itu perkutut jantan yang sudah menjelang dewasa juga bisadiketahui dari bentuk bola mata, bentuk kepala, bentuk fisik dan suara. Bolamata perkutut jantan tampak lebih menonjol denga sorot mata yang tajam,sedangkan yang betina tampak sayu dengan sorot mata lemah. Kepala perkututjantan berukuran lebih besar dan agak bulat, sedangkan yang betina lebih kecildan agak lonjong. Ukuran fisik tubuh juga demikian, yang jantan biasanya lebihbesar dibandingkan dengan yang betina. suara juga demikian, suara perkututjantan lebih keras dibandingkan yang betina.

Walaupun kita telah mengetahui bahwa perkutut tersebut jantan, tetapi tidak adasalahnya kalau kita melihat lagi kesempurnaan supitnya. Supit perkututdikatakan sempurna kalau panjangnya sama dan letaknya sejajar. Perlu diketahuibahwa tidak jarang ditemukan perkutut jantan yang mempunyai supit panjangsebelah (salah satu lebih pendek dan letaknya kurang sejajar). Perkutut denganciri demikian walaupun suaranya bagus umunya kurang disukai penggemar karenadianggap cacat dalam katuranggan, ada cacat dalam tubuhnya.

Bakalan perkutut yang baru berumur beberapa hari (masih di bawah umur satubulan) sulit diketahui baik atau tidak. Oleh karena itu, penggemar perkututjarang yang membeli perkutut pada umur ini. Membeli perkutut yang berumur dibawah satu bulan mempunyai resiko gambling cukup tinggi kecuali kalau sudahdiketahui pasangan induk di kandang tersebut telah dikenal sering melahirkanjuara. Tidak jarang anakan yang baru menetas langsung dibeli jika dari kandangtersebut sering lahir perkutut juara. Dengan demikian, pembeli lain yangmenginginkan anakan dari kandang tersebut harus memesan terlebih dahulu. Dalamdunia perkutut juga ada istilah inden atau booking untuk mendapatkan piyik.

Penggemar perkutut banyak yang memesan anakan perkutut pada peternak yang telahpunya nama karena ada jaminan kualitas. Bahkan, untuk menjamin nama baik birdfarm-nya ada peternak yang bersedia menukar kalau burung yang kita beliternyata kualitasnya jelek. Salah satu cara yang aman dalam membeli anakanperkutut yang baru lahir dan belum berbunyi adalah membeli dari peternakan yangsudah dikenal sering melahirkan perkutut juara. Kalau kita membeli piyik daripeternakan yang sering melahirkan juara, kita bisa mengetahui silsilah (garisketurunan) induknya. Kalau induknya bagus dan sering melahirkan anakan juara,bisa dipastikan anakan selanjutnya mempunyai kualitas yang tidak jauh berbedadengan kakak-kakaknya. Namun untuk membeli burung yang demikian selain harganyacukup tinggi, kita harus antre.

Bila mau lebih yakin lagi kita bisa membeli bakalan yang berumur antara 1-1,5bulan. Pada umur tersebut bunyi burung masih dalam bentuk suara angin. Bagipenggemar yang paham, dari suara tersebut sudah bisa diperkirakan suara dewasanya.Jika yang keluar bunyi pess-pess-pes, bisa dipastikan burung tersebut nantinyabersuara engkel atau jalan tiga. Kalau pess-pess-pess-pess, diperkirakantumpang sari atau dobel. Kalau suara piyik tersebut terdengarpess-pess-pess...pess..pess, diperkirakan burung tersebut nantinya bersuaradobel, tumpang sari, atau engkel. Oleh karena itu perlu kejelian dalammendengarkan panjang pendeknya suara angin sehingga dapat diketahui pess manayang menjadi suara tengah dan yang mana suara belakang. Kalau masih ragu dengankemampuan memilih, sebaiknya ditunggu sampai burung berumur 1,5-2 bulan. Padaumur ini suara angin yang dimiliki piyik akan berganti dengan suara perkututyang lebih jelas walaupun masih belum menunjukkan suara asli perkutut dewasa.

Bakalan dewasa banyak dijual dipeternakan , show room, atau pasar burung. Ditempat ini diperdagangkan bakalan dewasa dengan berbagai macam harga, jenis dankualitas. Untuk membeli bakalan dewasa, sebaiknya kita bertanya pada dirisendiri terlebih dahulu, apakah perkutut tersebut kita pelihara hanya didengarkungnya saja atau untuk diturunkan di arena konkurs perkutut. Kalau cuma maudipelihara hanya untuk petetan saja kita bisa mampir diperdagang yang jualperkutut pada tingkat harga antara Rp. 25.000,00 - Rp. 50.000,00 per ekor.Perkutut yang murah tersebut umumnya ditempatkan secara bergerombol dalam kotakbesar (ranji). Perkutut yang berada dikelas bawah tersebut kebanyakan hasiltangkapan dari alam, produk peternakan lokal, atau silangan burung lokal denganburung sortiran Bangkok.