:
* Jika kenari Yorkshire (impor) disilangkan Kenari Local turunannya di-Istilahkan “ F.1” dengan gen Dominan Hereditas 50 % Yorkshire. Biasanya para penangkar kenari melakukan persilangan monohibrid pada kenari F.1 ini, sbb :
Jika “ F.1 “ disilangkan dengan kenari “ F.1 “ turunannya di-Istilahkan “ AF “ (Anakan F.1) dengan bentuk lebih kecil, hereditas fenotipe dari parental (indukan) akan semakin berkurang.
- Jika “ F.1 “ disilangkan dengan “ Local ” turunannya di-Istilahkan “ Local Super “ dengan bentuk lebih kecil, hereditas fenotipe dari parental (indukan) akan semakin membias.
- Dan seterusnya jika kenari Local Super disilangkan dengan kenari Local Super turunannya di-Istilahkan kenari “ Local “.
Penyilangan Gen Dominan Hereditas ;
Penyilangan Gen Dominan Hereditas, hasil silangan “ F.1 “ disilangkan dengan Yorkshire (impor) turunannya di-Istilahkan “ F.2 “ dengan gen Dominan Hereditas 75 % Yorkshire.
Selanjutnya hasil silangan “ F.2 “disilangkan dengan Yorkshire (impor) turunannya di-Istilahkan “ F.3 “ dengan gen Dominan Hereditas adalah Yorkshire . Jika silangan “ F.3 “disilangkan dengan silangan “ F.3 “ akan melahirkan kenari yang sama dengan Indukannya Yorkshire (statis strain).
Persilangan Kenari “ F.3 “ ini bertujuaan ; untuk melahiran kenari impor yang lebih variatif terutama Fenotipe (suara, bentuk dan variasi warna). Dengan menetapkan/memilih gen hereditas dominan yang berkwalitas ; sample dipilih oleh kami jenis kenari (Yorkshire dan Lizard) karena merupakan kenari final strain artinya ( jika dua jenis kenari yang sama dikawinkan, akan melahirkan keturunan yang sama dengan idukannya).
Crossing kenari “ F.3 “ dapat diistilahkan kenari impor yang lahir di Indonesia, yang sudah beradaptasi, dan tidak rentan terhadap penyakit seperti kenari kenari impor (rabun, rontok bulu dan lumpuh). Hal inilah yang mendongrak harga kenari “ F.3 “ lebih mahal dari kenari impor, maklum sulit untuk menangkarkannya.
Menciptakan Strain baru tidaklah semudah yang dibayangkan, dari tinjauan beberapa literatur, Final Straindapat dibentuk miniman 7 (tujuh) generasi keturunnan dari hasil crossing mutan yang diambil dan ditetapkan sebagai sampling baku.
Strain dapat diibaratkan darah atau garis keturunan besar, yang apabila dikawinkan / disilangkan akan menghasilakan, sebagai berikut :
- Apabila 2 (dua) indukan sejenis dikawinkan akan, melahirkan keturunan yang sama dengan indukannya dengan gen dominan hereditas diatas 90 %.
- Apabila 2 (dua) indukan tidak sejenis disilangkan, akan melahirkan keturunan dan gen dominan hereditas diatas 50 %.
Andai kita menghayal, Apakah para penangkar di Indonesia suatu saat dapat menciptakan Strain baru … !!!
Jawabnya tentu “ Bisa “ asalkan ada kerja sama yang baik antara sesama penangkar dan saling bersinergis. Dalam tulisan ini, penulis menggugah para penangkar untuk bekerja sama, konsisten dan berkesinambungan untuk menciptakan Strain baru asli Indonesia yang unggul dan dapat menjadi primadona ekspor bagi penghobi kenari di manca negara.
“ F “ (Filial) yang berarti Keturunan, hanyalah Istilah yang lazim dipakai oleh kalangan penangkar / penghobi kenari bukan merupakan patokan mutlak, pengklasifikasian ini secara umum bertujuan untuk membedakan hereditas fenotipe terbaik dari hasil persilangan guna meningkatkan kualitas fenotipe menjadi kenari unggulan yang layak tanding dan menjadi KENARI JUARA.