Kalau sudah demikian ujung ujungnya pelomba biasanya akan di jual dengan nilai yang cukup tinggi Dengan meningkatnya para penghobi kacer, di berbagai daerah tentu populasi burung kacer ini, kemungkinan mengalami penurunan. Sampai ditulisnya ini usaha untuk menangkarkan burung kacer Di Indonesia sepertinya belum kelihatan secara signifikan signifikan. Bagi penangkar yang berusaha melestarikan yang benar perlu didorong agar satwa ini dapat lebih berkembang, sehingga tidak punah.
Di setiap daerah burung kacer bisa di jumpai terutama saat para EO menylenggarakan lomba burung ocehan dipastikan ada kelas kacer. Pengamatan majalahburungpas.com sepertinya burung yang dilombakan tersebut jarang dari hasil breeding,tetapi banyak dari hasil tangkapan di hutan. Walaupun diakui ada burung dari hasil tangkaran tetapi jumlahnya sangat sedikit, bahkan nyaris tidak ada.
Hal ini tentu berbeda dengan burung yang dilombakan lainnya misal, Kenari,Cucak rowo,Punglor kembang, Perkutut,dan Derkuku dalam setiap kontes sudah dari hasil tangkaran manusia. Kemunculan burung dari hasil breeding ditandai dengan dipasanganya ring di kaki burung tersebut. Keberadaan burung kacer banyak tersebar di Pulau Kalimantan,Sumatra,Jawa, Bali Sulawesi,NTB dan berbagai Negara tetangga seperti Filipina,Malaisya,dan negara Cina,Bahkan India juga tidak sedikit burung kacernya.
Dalam perilaku dan kehidupanya burung kacer menyukai dan menempati kawasan dataran rendah, ada yang berkembang biak di tepian hutan sekunder serta dekat pemukiman penduduk. Dari berbagai sumber yang PAS terima burung kacer yang berkembang juga bisa di daerah yang kurang pepohonannya. Di hutan bakau serta di pesisir pantai habitat ini juga menjadi sarang untuk berkembang. Di pulau Jawa burung kacer berkembang biak di bulan Januari sampai dengan bulan November akan tetapi puncak produksinya ada di sekitar bulan April. Sebagai burung pemakan serangga dari berbagai berjenis semisal
Jangkrik,Belalang,Tawon,Jongkang,Semut,kumbang,ulat,menjadikan burung ini selalu berpindah-pindah dalam setiap mencari makanan dan tempat untuk bersarangnya.
Mencari makan dan berkembang biak biasanya burung kacer bila bertelur tidak jauh dari tempat pembuatan sarang yang dibuatnya. Kacer membuat sarang atau susuh sangat unik karena terdiri dari berbagai anyaman atau rajutan yang berupa ranting kecil,atau akar pohon dari cemara atau palem dan tambahan lainnya. Setiap bertelur kacer mengeluarkan jumlah telurnya antara dua sampai tiga butir. Telur yang keluar itu identik dengan warna hijau kebiru biruan dan kelihatan agak pucat, terdapat berbintik merahnya. Telur di erami sekitar sekitar 15 hari, kemudian menetas menjadi piyik. Burung ini bisa di bedakan jenis kelamin betina dan Jantan.
Para penghobi burung kacer bila ingin melihat jenis kelaminnya bisa dengan membedakan sebagai berikut : Ciri fisik burung kacer jantan bulu tampak mengkilat serta gerak - geriknya burung lebih gesit,saat berbunyi kicauannya terdengar lebih lengkap dan cerdas. Sedang untuk ciri betina bulu tampak berwarna agak coklat, tidak setajam Jantan dan kelihatan dengan jelas bulu agak kusam, ketika masih piyik juga tampak berbintik bintik/atau blentong-blentong.