Berukuran sedang (45 cm). Berwarna kecoklatan dengan dagu putih yang mencolok, disertai garis hitam di tengah kerongkongan dan kumis hitam. Bagian sisi kepala kehitaman, dimana bagian atasnya bercoret dan bergaris kehitaman. Dada coklat bercoret hitam, sedangkan tubuh bagian bawah lain bergaris-garis coklat kemerahan. Terdapat garis tebal dan lebar pada ekor. Iris kuning, paruh abu-abu, sera dan kakikuning.
Suara :
Getaran “cit-kwii” dengan nada kedua meninggi.
Penyebaran global :
Berbiak di Asia timur laut. Pada musim dingin ke se;atan sampai Asia Tenggara, Filipina, dan Indonesia.
Penyebaran lokal :
Pengunjung musim dingin atau pengembara sampai Sunda Besar. Tidak jarang di Kalimantan bagian utara dan Sumatra, tetapi jarang sampai Jawa. Di Papua dapat dijumpai di Kelompok pulau Papua Barat
Kebiasaan :
Mendiami daerah berhutan sampai ketinggian 1500 m. Terbang agak pelan dan susah payah. Suka berburu dari tempat bertengger di pohon, biasanya di percabangan tertinggi pohon yang mati. Menunggu kemunculan mangsa, kemudian menukik tajam untuk menangkapnya. Biasanya mencari makan di pagi dan sore hari.
Makanan:
Terutama memakan katak, ular, kadal, tikus, dan terkadang burung.
Perkembangbiakan:
Mulai mengerami telur bulan Mei. Sarang berukuran kecil yang biasanya ditempatkan pada pohon berduri jarum (misal: pinus), 4-14 m di atas permukaan tanah.telur 2-4 butir yang dierami selama 28-30 hari. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarangumur 34-36 hari.