MOSKOW - Salah seorang pejabat senior Rusia mengatakan, negaranya memiliki bukti bahwa Iran tidak membangun senjata pemusnah massal lewat program nuklirnya.
"Kami sudah memeriksa data tentang nuklir Iran dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Iran menggunakan program nuklirnya untuk kepentingan militer," ujar Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, seperti dikutip The Hindu, Selasa (3/1/2012).
Ryabkov juga mengatakan, sangat penting bagi Iran untuk bekerja sama dengan Badan Atom Internasional (IAEA) dan terus melakukan negosiasi untuk memecahkan masalah nuklirnya.
Seorang diplomat Rusia juga menjelaskan, Iran sangat terbuka dan mengizinkan para pengamat untuk memeriksa fasilitas nuklirnya. Rusia juga menegaskan kembali, negaranya menolak segala bentuk sanksi terhadap Iran.
"Sanksi itu sudah terlewat batas, kita harus mengutamakan jalur negosiasi untuk memecahkan masalah ini," tambah Ryabkov.
Rusia dan China merupakan dua pihak yang menolak pemberlakuan sanksi ke Iran. Bagi kedua negara itu, sanksi memang terbukti tidak efektif dalam memecahkan suatu masalah. Rusia juga sempat menilai, laporan akan pembuatan bom nuklir Iran yang diutarakan oleh IAEA tidak benar dan memicu ketegangan.
Sanksi terhadap Bank Sentral Iran yang merupakan tulang punggung perekonomian Negeri Persia itu baru saja disahkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Sanksi itu langsung dikecam oleh pejabat tinggi Iran.(rhs)
