Monday, January 2, 2012
Pertamina Sabet 3 Sertifikat Sekaligus
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meraih sertifikat sistem manajemen terintegrasi ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan OHSAS 18001:2007 dari British Standard Institution Management System.
Sertifikasi ini diraih oleh Pertamina Aviation Region II yang mencakup wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat di dalamnya termasuk Depot Pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Sertifikasi kepada Aviation Region II adalah merupakan milestone untuk menuju sertifikasi unit aviation secara keseluruhan. Sertifikasi bukanlah tujuan, melainkan hanya alat untuk membantu mencapai tujuan itu sendiri," ungkap Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo di Jakarta, Selasa (3/1/2012).
"Tujuan mewujudkan visi menjadi pemasar dan penyedia layanan bahan bakar penerbangan kelas dunia dengan jaringan global dan untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia," paparnya.
ISO 9001:2008 adalah standarisasi untuk manajemen mutu, sementara ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007 adalah standarisasi untuk pengolahan health, safety and enviroment dalam operasional unit bisnis.
Salah satu standar dari ISO 9001:2008 adalah consumer focus. Diraihnya ISO 9001:2008 menunjukkan bahwa Pertamina mampu menjaga sistem manajemen mutu dan operasional dalam rangka memenuhi ekspektasi pelanggan.
Hasil survei selama tiga tahun berturut-turut menunjukkan bahwa terdapat lima poin penting ekspektasi utama pelanggan dalam unit bisnis aviation yaitu safety, mutu produk, takaran produk, waktu layanan dan akurasi data dan informasi.
Untuk memenuhi kehandalan operasionalnya, Pertamina sebelumnya telah menetapkan sasaran yang harus dicapai dalam operasional bisnis aviasi, saran tersebut disebut target zero yang terdiri dari target safety zero accident, target mutu produk zero off-spec, target takaran zero tolerance.
Target Zero terdiri dari target zero safety accident, target mutu produk zero off-spec, target takaran zero tolerance, target waktu zero delay, dan target akurasi zero mistake.
Sekadar informasi, saat ini Pertamina telah mengisi 1.400 pesawat per hari di lebih 50 bandar udara di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara, serta memiliki lebih dari 80 jaringan penjualan di seluruh dunia.
Selain menguasai pangsa pasar domestik, unit bisnis aviasi Pertamina telah menembus pasar Singapura, Hong Kong, Kuala Lumpur, Bangkok, Dubai, dan Jeddah. Sepanjang 2011, PT Pertamina (Persero) mencatatkan penjualan bahan bakar aviasi (avtur) sebanyak 3,38 juta kiloliter (kl) (prognosa).
Dia menjelaskan penjualan ini mengalami peningkatan sebesar enam persen dibanding penjualan tahun sebelumnya yaitu tiga juta kl.
Sumber:www.okezone.com
Labels:
Regional