Burung Rallidae ( Porphyrio martinica )
Rallidae, atau burung rail adalah keluarga burung berukuran kecil hingga menengah yang memiliki jumlah anggota yang besar. Famili ini menunjukkan tingkat diversitas yang cukup tinggi, dan jenis burung yang berada dalam famili ini meliputi crake, coot, dan gallinule. Banyak spesies yang akrab dengan tanah basah, meski banyak dari famili ini dtemukan di habitat daratan kecuali padang tandus, wilayah kutub, dan area alpine di atas wilayah bersalju.
Keluarga burung ini muncul di setiap benua kecuali Antartika. Terdapat banyak spesies kepulauan dari famili ini. Habitat yang umum adalah rawa atau hutan lebat. Rail umumnya berkembang biak di daerah bervegetasi padat.
Ekologi
Ciri yang paling umum dari burung jenis ini adalah mereka menempati daerah bervegetasi padat di wilayah yang lembab seperti daerah dekat sungai, rawa, atau danau. Area rumput air merupakan habitat favoritnya. Secara umum mereka adalah hewan pemalu dan sering bersembunyi sehingga sulit untuk diobservasi.
Kebanyakan spesies bergerak dan berlari dengan cepat di atas kakinya yang kuat. Dan mereka memiliki jari kaki yang panjang yang beradaptasi dengan baik pada permukaan yang lunak dan tidak rata. Mereka memiliki sayap yang pendek dan membulat, dan mereka adalah penerbang yang buruk. Mereka tidak mampu mencapai jarak penerbangan yang cukup jauh.
Spesies kepulauan telah menjadi tidak mampu untuk terbang. Dan banyak dari mereka telah punah karena introduksi predator daratan seperti kucing, tikus, dan babi.
Secara umum, rallidae adalah omnivora. Banyak spesies yang memakan invertebrata, dan juga buah-buahan dan biji-bijian. Hanya sedikit spesies yang bersifat herbivora.
Perilaku berkembang biak dari famili ini sulit diketahui, termasuk apakah mereka monogami, poligami, atau poliandri. Kebanyakan dari spesies ini bertelur antara lima hingga sepuluh, namun ada juga yang bertelur hanya satu ataupun lima belas. Dan telur dalam satu sarang tidak selalu menetas dalam waktu yang bersamaan. Spesies muda dapat dengan mudah bergerak segera setelah menetas. Mereka akan terus bergantung pada induk mereka hingga sekitar satu bulan lamanya.
Du dunia lama, spesies berparuh panjang umum disebut rail, sedangkan spesies berparuh pendek umum disebut crake. Spesies Amerika Utara umumnya disebut rail mesil tidak memiliki panjang paruh yang cukup untuk disebut rail. Rail terkecil adalah Rail Swinhoe, 13 cm dengan massa 25 gram.
Spesies yang lebih besar terkadang diberi nama lain. Coot Hitam lebih adaptif di perairan terbuka dari pada saudara mereka, dan spesies yang lebih besar lainnya disebut gallinule dan swamphen. Yang terbesar di group ini adalah Takahe, memiliki panjang 65 cm dengan massa 2,7 kg.
Rail banyak menderita akibat perubahan lingkungan yang disebabkan manusia. Diperkirakan beberapa ratus spesies rail kepulauan telah punah karena hal ini. Sisanya berstatus terancam dan organisasi konservasi dan pemerintahan terus berupaya untuk mencegah kepunahan mereka.
Karakteristik Fisik
Rail adalah famili yang cenderung bervariasi, berukuran kecil hingga menengah. Ukuran mereka bervariasi dari 12 cm hingga 63 cm, dan bermassa dari 20 gram hingga 3 kg. Beberapa spesies memiliki leher yang panjang. Bentuk paruh mereka cukup bervariasi, di beberapa spesies ukurannya dapat melebihi panjang kepalanya (Rail Clapper), dan yang lainnya dapat berbentuk pendek dan lebar (coot), dan ada juga yang berbentuk besar (Gallinule Ungu).
Rail menampakkan sedikit sekali sifat dimorfisme seksual, baik dalam warna bulu mereka maupun ukuran mereka.
Sayap semua rail pendek dan membulat. Rail tidak mampu terbang dengan kuat, namun dapat dipertahankan untuk waktu yang lama. Banyak spesies yang melakukan migrasi tahunan. Kemampuan terbang mereka yang buruk membuat mereka dengan mudah dijatuhkan oleh angin ketika melakukan migrasi sehingga banyak yang tersesat dan menempati wilayah kepulauan yang terisolasi. Burung-burung ini sesungguhnya lebih memilih untuk berlari dari pada terbang, terutama di habitat yang padat. Beberapa menjadi tidak dapat terbang dalam periode pergantian bulu.
Banyak rail kepulauan menjadi tidak dapat terbang karena sempitnya habitat kepulauan dan sedikit sekali ancaman predator yang mengeliminasi kebutuhan untuk terbang. Selain itu, habitat kepulauan memiliki sedikit sekali sumber daya sehingga mereka harus mengurangi metabolisme tubuh mereka, dan mereka mengorbankan otot sayapnya. Karena itulah, ketidakmampuan untuk terbang sesungguhnya menjadi salah satu kunci keberhasilan mereka dalam bertahan. Rail Laysan membutuhkan waktu 125.000 tahun untuk kehilangan kemampuan terbangnya dan sayapnya berevolusi menjadi sayap yang mampu menjaga keseimbangan ketika berlari dengan cepat.